Kamis, 12 Mei 2016

Menelusuri jejak Petirtaan kuno di Merakrejo Harjosari Bawen

Situs Petirtaan Merakrejo Harjosari Bawen
      Kamis, 12 Mei 2016, Berawal dari informasi dari pengunjung perpustakaaan, "Di tempat kos ku dulu ada arca dan watu candi di Sendang mas, di Merakrejo.
    Tanpa berbasa-basi, saya langsung mengorek informasi dan tak lupa jalan penunjuk arah. Karena tentu saja hari ini ritual "Kemisan" masih berlanjut. Sebenarnya kemarin Janjian dengan Mas Dhany Putra untuk penelusuran di makam tak jauh dari toko beliau, namun informasi ini sangat berat untuk saya lewati. Segera setelah  Suryo Idein rekan duet "Kemisan" merapat ke perpus, berangkatlah kami. 
Gang Masuk Menuju Lokasi : Merakrejo
     Dari Ambarawa menuju Ungaran, jalan menurun area Merakmati putar arah tepat didepan pintu utama PT. APACinti setelah jembatan penyebrangan. Kira-kira 100m melewati sebuah toko modern xxxmart. Kemudian masuk ke Gang Merakrejo I, Lingkungan Merakrejo RW VIII. 
    Ikuti jalur jalan kampung tersebut, sampai dengan pertigaan, kemudian ambil kiri jalan menurun... (harus berhati-hati, terutama jika hujan). Sampailah....
Petirtaan Merakrejo
Petirtaan kuno di Merakrejo Harjosari Bawen

      Merakrejo atau yang dikenal oleh sebagian masyarakat dengan nama Merakmati. Sebuah nama misterius... Ada rekan yang menceritakan tentang asal muasal merakmati.... konon pada masa itu, tersebutlah di jaman wali ada tokoh yang sedang perjalanan melewati suatu daerah 'lereng gunung ungaran", kemudian tokoh tersebut melihat 2 ekor merak yang sangat indah di atas pohon sedang bertarung. Salah satu merak tersebut jatuh dan mati. Karena hal itu, seorang tokoh tersebut akhirnya menandai daerah ini dengan nama Merak Mati.
dokumen Mamrti
        Namun ada pula, rekan yang lain,
     Bahwa Nama Merakmati dulunya adalah sebah ibukota Kerajaan Mataram Kuno. Kutaraja Mamrati. Dari sumber di naskah yang saya dapat, (lupa dari mana) memang pernah ada migrasi/ dipindahnya ibukota dari kawasan Dieng ke Lereng Ungaran.
    Memang sebaran tinggalan diarea ini terlampau banyak.... Sungguh menjadi bukti yang bila bisa berpikir maka akan ketemu jawabnya

     Sayangnya, saat saya menelusuri jejak petirtaan kuno ini, arca yang tadinya ada di petirtaan ini telah raib. Hanya menyisakan watu candi kotak berpola yang ditata sedemikian rupa.

     Gambar Close up:





     Jejak walau samar namun masih tak terbantahkan....!!!!!
Petirtaan kuno di Merakrejo Harjosari Bawen

NGopi capucino + jadah bakar sik
     Daripada pusing memikirkan perlakuan generasi yang katanya Generasi IT ini...lebih baik Ngopi dan Jadah Bakar dulu ach....
Sendang Merakrejo
   Tak Jauh, ada sendang yang sumber airnya berasal dari air tanah yang diangkat pohon tua di atas sendang. Namun Air sendang tak lagi deras memancar.
Watu candi terceceri di kali
     Didekatnya mengalir aliran sungai yang tak lagi jernih (Banyak sampah)... ada satu watu yang saya curigai .... salah satu bagian petirtaan... dari warna dan bentuknya.    


Video Amatir : 




Blusukan Bersama Lek Suryo :

Save This Not Only a Stone!!!

Mari Kunjungi dan Lestarikan...
   ++++Semoga arca yang hilang hanya diamankan pihak desa... semoga...

Minggu, 08 Mei 2016

Cabean Kunthi : Menelusuri Jejak Sendang Pitu (Tujuh Sendang)

     Pada jaman dahulu, hiduplah seorang gadis rupawan Dewi Kunti namanya, ia hendak dipinang oleh Jaka Bandung, Kunti menolak. Karena kesaktian Jaka Bandung, kemanapun Kunti bersembunyi selalu diketahui. Kunti mau menerima pinangan Jaka Bandung dengan satu syarat: supaya dibangunkan tujuh buah sendang dengan sembilan sumur dan pembangunannya dengan tenaga gaib, hanya dalam waktu satu malam. Pembangunan sendang tersebut gagal karena menjelang pagi hari Kunti memerintahkan para wanita membunyikan tabuh-tabuhan, sehingga para dedemit/ gandaruwa ketakutan dikira sang surya diufuk timur segera terbit. Gagal sudah pembangunan sendang tersebut. Maka marah, lalu mengutuklah Jaka Bandung dan bersabda: saya membangun sendang dan candi ini agar kemudian hari dikenang masyarakat, dan Dewi Kunti tidak akan kawin, setiap laki-laki yang datang ke dusun ini akan malas hatinya untuk meminang para wanitanya.
Demi setitik cinta adinda, apapun akan kakanda lakukan.

Sekiranya itu yang terucap dari mulut seorang jejaka bernama Joko Badung kepada Dewi Kunti, seorang gadis jelita yang elok parasnya. Namun cinta tak pernah mekar di hati sang jelita. Sedangkan sang jejaka tak pernah berhenti menggapai pujaannya. Maka Dewi Kunti memberi harga cintanya kepada Joko Badung dengan membangun tujuh sendang dengan sembilan sumur dalam waktu semalam.
(http://mblusuk.com/305-Sendang-Pitu.html)

(Legenda yang turun temurun tentang Cabean Kunti -  Sumur Songo)

     Minggu 8 Mei 2016, masih di blusukan penelusuran situs penuh dendam... (Sekian lama baru kesampaian)... Setelah mampir di Situs Sumur Songo Cepogo Boyolali, kami lanjutkan menuju Cabean Kunti. Yang berjarak relatif tak terlalu jauh. 
    Dari legenda diatas itu, ada sendang yang berjumlah 7, dan menjadi alasan penelusuran yang perlu guide lokal. Maka saya ajak tetangga saya Gunawan Wicaksono, yang masa kecilnya dihabiskan di Cepogo Boyolali ini.
     Singkat cerita, penelusuran dimulai dengan sendang ke 1 :
Cabean kunti : Sendang 1
    Kondisi sendang ke 1 Cabean Kunti, sendangnya masih ada, hanya bangunan 'petirtaan' sudah runtuh dan berserakan. Banyak batu unsur petirtaan yang berada disekeliling sendang.
     Banyaknya pohon besar dan rindang daunnya, hawa udara terasa sangat sejuk, walaupun agak terkesan sedikit suram serta seram.
   Tak jauh dari sendang (petirtaan yang ke) 1, ada 2 sendang kecil, yang masih nampak watu candinya,  
sendang ke 2  :
    Sendang ke ke 2 ini ternyata saya kelewatan , penyebabnya tentu saja teknis dan sesuatu hal... 
Sendang 2 (Cabean Kunti)
(alibi bin modus alias alasan).... untuk itu saya minta ijin Mas Rafael Selomerto : Ijin copas sendang ke 2 ya mas....


(Sumber foto tarabuwana.blogspot.co.id
    Kemudian sendang ke 3, :
     Berada di dekat jalan, tepatnya di bawah pohon ada sendang ke 3
Cabean Kunthi : Sendang ke 3 : Menelusuri Jejak Sendang Pitu (Tujuh Sendang)

    Di sendang ke 3 ini ada watu candi yang cukup unik, 


Sendang ke 4 :
     Kemudian petirtaan selanjutnya di seberang jalan, melewati beberapa taman (nampaknya ingin dijadikan area wisata oleh pihak desa; dengan adanya beberapa sendang buatan) yang unik
    Sendang ke 4, Petirtaan Cabean Kunti ini masih digunakan mandi oleh warga, kami membuktikan sendiri. Sampai harus menunda untuk segera mengeksplor.
     Karena ada nenek-nenek yang sedang mandi.
     Setelah 'nongkrong' barang sejenak di jembatan tak sabar segera menelusur, dan...
Cabean Kunthi, Sendang 4 : Menelusuri Jejak Sendang Pitu  
   Kondisi Petirtaan Cabean Kunti, Sendang ke 4 ini cukup baik, nampaknya sudah di restorasi oleh BCB. 
temapat arca
   Beberapa relief di dinding pertitaan masih terlihat jelas. Namun relung tempat dimana (Saya duga) ada arca, sudah tak ada...(semoga diamankan BCB bukan mafia.
   Ada pula relief gana, burung dan masyarakat memeberikan sesembahan / sesajen dan tempat sesaji.
     Gana













Burung










Para warga memberikan sesajen










     Penelusuran berikutnya di Petirtaan Cabean Kunti Sendang ke 5, lokasi tak jauh dari sendang 4. Hanya 2m saja.
Cabean Kunthi : Menelusuri Jejak Sendang Pitu (Tujuh Sendang)
    Kondisi Sendang tak berbeda, sudah di restorasi. Berbeda dengan sendang sebelumnya, di sendang ini relatif polos, tak ada relief. 
     Hanya ada hiasan di atas bangunan petirtaan, Berupa kemuncak
    
   Penelusuran berlanjut. 
     Kami keluar dari area ini.... menuju lokasi berikutnya, Tujuan kami : Kali sembojo.
di Kali Sembojo

    Maju kira-kira 300m, posisi sendang ada di kanan bawah jalan pedesaan. 
   Sayangnya saat saya kesini sedang musim hujan, jadi airnya lumayan penuh, ditambah tumbuhan alga yang menutupi air jadi nampak hijau semua. 
watu candi petirtaan cabean kunti sendang ke 6
    Kata warga, "Bila air surut akan nampat struktur watu candi, yang rapi tertata", seperti petirtaan", ujar warga tersebut.
   Namun penelusuran kami tak sia-sia,  banyak watu candi berpola yang tergeletak di area sendang ini. 
       Juga bertumpukan di dekat tandon air. Sementara itu, di pojokan sendang ada kemuncak. 

   Juga batu-batu candi yang berukuran besar, nampaknya menjadi alas bangunan petirtaan ataupun dasar lantai sendang.     
(tq Gunawan Wicaksono yang menerabas mendokumentasikan kemuncak ini)
Kemuncak Kali Sembojo Cabean Kunti
   Setelah kami rasa cukup waktunya untuk mendokumentasikan Kalisembojo, yang konon menurut warga juga rangkaian dari sendang ke 6 dari sendang 7 Petirtaan Cabean Kunti.
kemuncak
    Kemudian kami melanjutkan penelusuran, dengan jalan kaki kami menelusuri jalur setapak, kami disuguhkan beberapa watu candi tergeletak di samping rumah.
kemuncak
    Setelah sekitar 2 menit kami jalan kaki, sampailah di Sendang ke 7 Petirtaan Cabean Kunti. Dan Lengkaplah Kali Penelusuran Kami.... 
Sendang Pitu.
Petirtaan Cabean Kunti Menelusuri Jejak Sendang Pitu (Tujuh Sendang) : 7
    Suasana di Sendang ke 7 ini sangat sejuk, asri. 
     Berada di tengah-tengah kebun warga (banyak nyamuk), terlihat masih sering digunakan untuk aktifitas mandi dan cuci.
     Petirtaan berbentuk unik dengan relung relung arca di setiap bilik sendang. 
    Dengan model trap yng lumayan rumit.     Saya pribadi, Petirtaan Cabean Kunti/ Sendang yang ke Tujuh ini paling eksotis.... walaupun polos tanpa relief namun hiasanya berpola, presisi dan butuh ketelitian tingkat tinggi. 
detail pola relief sendang pitu
    Karya luhur yang sangat indah menurut saya.
    Sendang Tujuh view dari atas :
 Sendang Pitu (Tujuh Sendang) Cabean Kunti
    Berbarengan dengan datangnya hujan yang mengguyur deras usai juga penelusuran kami di asal legenda Joko bandung dan Nyi Kunti ini.....  

      
     Sebelum Kami melanjutkan ke obyek selanjutnya : Rumah Arca Kridanggo Boyolali, kami rehat dulu, seperti biasa.... makanan khas blusukan mengisi perut kami : MIE Ayam








     Blusukan Weekend bersama : Lek Suryo Idein, Gunawan Wicaksono, Mas Hendrie dan Saya :@ssdrmk

Salam Pecinta SItus dan WAtu Candi
SSDRMK on Cabean Kunti

Situs Sumur Songo Boyolali

Situs Sumur Songo Boyolali
     Minggu, 8 Mei 2016. Blusukan penuh dendam..... karena sekian lama ingin kembali kesini tak kesampaian, sekitar tahun 2011 saya hanya lewat saja ke situs ini setelah menelusur Candi Sari Cepogo dan Candi Lawang Boyolali.
    Kali ini masih ditemani tetangga yang masa kecilnya di habiskan di area ini Gunawan Wicaksono dan 2 orang rekan Komunitas  Dewa Siwa (Pecinta SItus dan WAtu Candi) : Lek Suryo Dan Mas Hendri 
Situs Sumur Songo Boyolali
     Berangkat jam 10 pagi, start dari Gunungpati kami melaju melewati Jalur Semarang Solo, untungnya jalur sudah lengang (padahal kalo melihat berita sebelumnya padat), walaupun masih masa liburan. 
    Tak sampai 2 jam kami sudah sampai di papan nama petunjuk Ponpes Al Huda Boyolali, kemudian ambil kiri ikuti jalan kecamatan tersebut.
    Situs Sumur Songo, secara administrasi ada di wilayah Candi Gatak, Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. 
     Sesuai namanya, Sumur purbakala ini berjumlah 9 buah dengan lubang sumur yang diberi tatanan batu andesit berpola kotak, rata-rata kedalaman sumur antara 3 sampai 4m. 
     (sumber : tarabuwana). Sumur berpencar di beberapa lokasi sekitar area ini.
     Sumur ke 1.
Sumur 1 : Situs Sumur songo Boyolali
   Berada paling kanan (dari arah kita datang (papan nama Sumur Songo). Kondisi di luar sumur sudah tak beraturan, kedalaman sumur sekitar 2m. 
    Air masih nampak jernih (kotor karena guguran daun). Yang masih terlihat rapi tatanan batu di lubang sumur. 
     Sumur ke 2.
Sumur songo : sumur ke 2

      Berjarak kira - kira 3m dari sumur ke 1, kondisinya sama saja, cukup berantakan. Namun terlihat sumur yang kedua ini masih sering digunakan, terlihat ada ember dan bekas sabun. 
Watu lumpang unik
     Tak jauh dari sumur ini ada makam keramat, yang oleh warga dikenal dengan Makam Kyai Modjo. (Entah apakah ada hubungan dengan P. Diponegoro atau tidak, saya kurang tahu).
di Situs Sumur Songo
     Selain Sumur, ada unsur watu candi yang unik, nampaknya Watu Lumpang tapi berlubang 8 buah dengan satu lubang ditengah yang berukuran paling besar. 
    Satu lagi, watu candi yang khas, namun saya tak tahu nama dan fungsinya, namun tentu saja dulu pasti sangat sakral.
     Berlanjut menelusuri sumur yang ketiga, dan berjarak lumayan, sekitar 50m.
     Sumur ke 3.
Situs Sumur Songo Boyolali : Sumur ke 3
     Kondisi masih relatif mulus, watu candi unsur / tatanan sumur masih rapi belum rusak berantakan. 
Sumur ke 3
     Batu nampak sekali terbuat dari batu andesit. Jarang sekali digunakan, terlihat dari rumput yang tumbuh di lubang sumur.

     Untuk kedalaman sumur relatif lebih dalam, terlihat dari airnya yang berada kira-kira 3 / 4 m. 
   Lanjut sumur berikutnya : Sumur ke 4.
Situs Sumur Songo Boyolali : Sumur ke 3

    Dengan jrak yang berdekatan kira-kira 2 m dari sumur ketiga, ukuran sumur lebih kecil  dibandingkan sumur sebelumnya (1-3).

     Bentuk Sumur kotak bujur sangkar dan dibuat dengan tatanan batu yang berasal dari Batu Andesit. Untuk kedalaman air kira-kira 3m.
     Sumur ke 5, 6,7,8,9... saya belum berhasil menelusur.... lumayan lengkap ada di blog : tarabuwana.blogspot.co.id/2010/05/situs-sumur-songo.html?
    
   Konon Situs Sumur Songo ada kaitan dengan sebuah legenda....
       Pada jaman dahulu, hiduplah seorang gadis rupawan Dewi Kunti namanya, ia hendak dipinang oleh Jaka Bandung, Kunti menolak. Karena kesaktian Jaka Bandung, kemanapun Kunti bersembunyi selalu diketahui. Kunti mau menerima pinangan Jaka Bandung dengan satu syarat: supaya dibangunkan tujuh buah sendang dengan sembilan sumur dan pembangunannya dengan tenaga gaib, hanya dalam waktu satu malam. Pembangunan sendang tersebut gagal karena menjelang pagi hari Kunti memerintahkan para wanita membunyikan tabuh-tabuhan, sehingga para dedemit/ gandaruwa ketakutan dikira sang surya diufuk timur segera terbit. Gagal sudah pembangunan sendang tersebut. Maka marah, lalu mengutuklah Jaka Bandung dan bersabda: saya membangun sendang dan candi ini agar kemudian hari dikenang masyarakat, dan Dewi Kunti tidak akan kawin, setiap laki-laki yang datang ke dusun ini akan malas hatinya untuk meminang para wanitanya.
          Blusukan Weekend bersama : Lek Suryo Idein, Gunawan Wicaksono, Mas Hendrie dan Saya :@ssdrmk
Dewa Siwa in Sumur songo Boyolali
Save This, Not Only a Stone...
saya di sumur ke 3 : situs sumur songo boyolali
Mari Kunjungi dan Lestarikan


Bahan Bacaan :
  1. http://www.geocities.ws/ecovisi/tr_kunti.html
  2. https://tarabuwana.blogspot.co.id/2010/05/situs-sumur-songo.html?