Petirtaan Situs Kalitanggi Klero Tengaran : Sendang Kalitanggi |
Kamis, 24 Mei
2018. Tujuan terakhir dari ‘Blusukan Kemisan, edisi Puasa tetap seru blusukan’
di Klero. Yang pertama Sendang Klero, kemudian Situs Makam Kuno di Dusun Poncol
Klero, dan yang terakhir ya yang sahabat baca ini. Dari Poncol, kami keluar
menuju jalan raya, melewati Candi Klero. Keluar gerbang ambil kiri arah Solo.
Setelah Jembatan kembar (tapi tak serupa), langsung ambil kiri. Ingat tepat
setelah jembatan.
Diakhirnya
nanti…. Sebenarnya ada jalan langsung lokasi tepatnya sebelum Puskesmas Tengaran
(yen ra puasa mampir puskesmas iso njaluk traktir …. Apa kabar kawan yang kerja
di Puskesmas Tengaran? Hehehhehe. Sori no name. rahasia! Wakakakka), Mas Eka
Budi berujar, “Kalau lewat jalan cor itu
tak akan tahu sensasi lain…“, maksudnya watu candi yang bertebaran di rumah
penduduk, depan, samping dan belakang rumahnya.
Kami titip parkir
motor di samping warung dekat cucian mobil. Kemudian berjalan kaki menuju
sendang melewati jalan sempit sela rumah warga.
Sampailah,
Petirtaan Situs Kalitanggi Klero Tengaran : Sendang Kalitanggi |
Sendang masih
digunakan oleh warga untuk aktivitas.
Tempat Jemuran? |
Banyak batu
besar berbentuk kotak, beberapa ada pola.
Petirtaan Situs Kalitanggi Klero Tengaran : Sendang Kalitanggi |
Petirtaan Situs Kalitanggi Klero Tengaran : Sendang Kalitanggi |
“Riyen kathah sanget mas, tapi akeh sing di
colong, kependem juga” seorang warga yang sedang mencuci pakaian bercerita
dengan logat medhoknya, sengaja tak saya translate.
Petirtaan Situs Kalitanggi Klero Tengaran : Sendang Kalitanggi |
Beningnya Sendang
Tanggi ini menggoda kami untuk menceburkan diri…namun sayang seribu sayang.
Diatas sendang ini ada kandang hewan….
jalan Cor-coran sebelah puskesmas Klero menuju Kalitanggi |
Posisinya diatas, dibelakang rumah warga
(posisi sendang memang dibelakang rumah tersebut) “Tau dong bagaimana baunya…
dan mungkin kalian juga berpikiran sama dengan ku… “Bagaimana resapan kotoran itu? Apakah tidak pengaruhi air ini?”…. Achhh!!.
Saya tak mampu berkomentar
banyak… hanya satu kata : Eman! Satu lagi potensi ini terlupakan! Ide
sederhana, kenapa Desa Klero tak
dijadikan desa Wisata? Kemudian asset situs di rekontruksi ulang menjadi sebuah
kawasan wisata sejarah? Begitu susah ya? Candi Klero, 4 situs, Khas Buah Waloh,
kerajinan, sungai besar yang masih bening. Alam yang sejuk…. Pokoknya banyak
potensinya!
Keberadaan
beberapa situs disekitar candi Klero menguatkan dugaan saya selain mestinya
terkait, area ini mungkin dulunya sudah berkembang sebuah pusat (entitas
kerajaan vassal) peradaban.
Saya juga menduga (bahkan yakin!), bahwa petirtaan
megah pernah ada disini. Kenapa bisa saya pribadi menduga seperti itu…. Yang
paling utama; Beberapa tahun lalu, saya mendapatkan cerita dari pamong budaya
kenalan saya, di Sendang ini dulunya ditemukan arca. Sudah pula Kab.Smg 1
menengoknya. Tapi atas dasar kesepakatan bersama arca tersebut dipendam lagi.
Dengan pertimbangan keamanan.
Dari bocoran yang saya terima, arca dengan tangan
4 dan dibawahnya ada sapi. Sudah jelas itu siapa. Semoga tetap aman disana!
Yang kedua,
struktur batu kotak berukuran sangat besar, keberadaan makara, kemuncak mejadi
bukti. “Makara yang ikonik sudah
diselamatkan ke BCB”, jelas Mas Eka Budi. Kemuncak yang terbengkalai di sudut kebun,
Yang ketiga ; kemudian
seperti yang dijanjikan mas Eka, kami juga di tunjukkan beberapa struktur batu
candi. Sambil kami mengakhiri blusukan
kali ini, kami pulang dengan sedikit jalan yang berbeda, masih melewati jalan
depan rumah warga.
Ini berturut
turut sensasi yang dijanjikan :
Kemisan kali
ini, membuktikan bahwa meskipun puasa, tetap blusukan tak menjadikan puasa kami
batal. Tentunya rekomendasi blusukan ke petirtaan saja… wkwkwkwk, iya pora mas
Dhany?
Dhany Putra |
Matursembahnuwun mas Eka Budi waktu istirahatnya terganggu (beliau sebenarnya
malam sebelumnya kerja masuk malam).Foto Mas Eka Budi nunggu kiriman...
Salam Pecinta
Situs dan Watu Candi
Sampai ketemu
lagi di Kemisan seru yang akan datang #gantiduet
jadi lupa tak membuat video amatir.
#hobiku blusukan