Candi Risan |
Obrolan ringan kami saat itu ingin menjadikan penelusuran sejarah sama dengan wisata pengusir penat : happy dan happy, pokoknya senang saja. Ini adalah yang ketiga kalinya kami blusukan lintas batas dengan tema Happy dan Happy.
Dalam list, ada 11 situs
yang potensial kami telusuri dan 1 Pantai Siung kami sepakati untuk kami
kunjungi “Bonusnya air terjun pengilon,
jika waktu masih ada”, tambah rekan kami ini.
Bagi saya pribadi, tentu saja kesempatan pula untuk mengajak keluarga, Mumpung Anak-anak masih liburan (Kali ini Komplit). Pertimbanganya tentu saja karena GUNUNGKIDUL. Salah satu tempat eksotis berjuta pantai di pulau Jawa. Ditambah bersedianya rekan yang mempersilahkan rombongan kami ini untuk menginap di rumahnya.
Setelah berkoordinasi, Lek
Trist berangkat duluan Sabtu Pagi, Kemudian Saya berangkat Sabtu Siang (rencana
ingin ke pantai dulu, biar minggunya bisa fokus
penelusuran : 11 situs itu sesuatu dalam sehari… ) Kemudian Lek Suryo
dan Mas Imam Sabtu Sore. Namun Rencana tinggal rencana, bila takdir berkata
lain apa boleh buat. Hehehehe. Saya tetap tak bisa ke Pantai terlebih dahulu.
Karena keterlambatan keberangkatan.
Bakso Sera : Pangeran Matahari |
Saya sendiri melewati jalur yang disarankan Lek Trist : Dari Semarang-Bawen-Salatiga-Boyolali-Jatinom-Penggung-Ceper-Pedan-Cawas. Lewat Jalan bypass Cawas, saya sempat berhenti sejenak, (Asal berhenti yang penting isi perut & bakso) di Bakso Sera (entah bakulnya fans OM' Sera mungkin. Yang spesial dari Bakso ini : Bakso Pangeran Matahari (Mengingatkan saya cersil Wiro Sableng 212, dimana ada tokoh antagonis Pageran Matahari)
Untuk rasa : cukup saja.. tak lebih ,... hehehehe. Kemudian kami melanjutkan perjalanan, setelah cawas kemudian menuju tujuan akhir kami Semin Gunungkidul.
Ada spot foto menarik saat peralihan rute dari Cawas ke Semin, setelah memasuki perbatasan suasana jalan berbeda serta keberadaan giant letter, sayangnya karena anak-anak kecapekan, saya memutuskan untuk meminta gambar dari Lek trist saja. hehehe.
Gunung Kidul : giant Letter (sumber foto Max Trist) |
Sampai di rumah rekan, menjelang Magrib. Sambil beristirahat, kami menunggu Lek Sur dan Mas Imam, yang sampai sekitar jam 8. (Dokumentasi saat di rumah rekan-- saya nunggu kiriman lek Trist).
Esok paginya, setelah dimalam sebelumnya kami ngrembug destinasi kami berangkat ke candi Risan terlebih dahulu, dengan diakhiri Pantai. Masing masing lokasi terpisah di naskah sendiri.
Secara administratif, Candi Risan berada di Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penandanya cukup mudah, Gapura desa yang cukup besar di pinggi jalan bertuliskan Desa Candirejo, juga Pasar desa ada di jalan masuk menuju Candi Risan.
Dari papan informasi yang berada di halaman, Candi Risan ini bercorak Budha, dengan pernah ditemukan adanya Arca Awalokiteswara.
Sekitar tahun 1982, arca ini pernah dicuri dan ditemukan kembali sudah di Singapura, Untungnya bisa dibawa pulang kembali. Saat ini disimpan di Kantor BCB Yogyakarta, sedangkan yang berada di halaman candi ini Replika Arca tersebut.
Dari papan informasi yang berada di halaman, Candi Risan ini bercorak Budha, dengan pernah ditemukan adanya Arca Awalokiteswara.
Sekitar tahun 1982, arca ini pernah dicuri dan ditemukan kembali sudah di Singapura, Untungnya bisa dibawa pulang kembali. Saat ini disimpan di Kantor BCB Yogyakarta, sedangkan yang berada di halaman candi ini Replika Arca tersebut.
Arca ini merupakan pancaran amitabha (budha yang menempati arah mata angin sebelah Barat). Mudranya adalah dhyani mudra dengan lambang bunga teratai merah (padma), Yang terlihat pada mahkotanya.
Candi Risan terdiri dari beberapa tingkat yang saat ini hanya tinggal reruntuhannya saja.
Dari reruntuhan masih bisa dilihat pondasi dan sedikit dari bentuk Candi tersebut. Candi risan ini juga masih menyisakan ornamen-ornamen bagian Candi yang diletakan di beberapa bagian Candi.
Dari reruntuhan masih bisa dilihat pondasi dan sedikit dari bentuk Candi tersebut. Candi risan ini juga masih menyisakan ornamen-ornamen bagian Candi yang diletakan di beberapa bagian Candi.
Dari Papan informasi pula dapat diketahui Candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad IX - X mada masa (Hindu-Budha) Klasik.
Ada 2 bangunan candi, di sisi utara dan selatan (mohon maaf jika keliru arah mata angin) / kanan dan kiri saja.... di bagian kiri yang terlihat hanya pondasinya saja,
Foto dari bagian atas candi sisi sebelah kiri :
Foto dari Sisi kanan. :
Beberapa Close up relief dan Struktur Batu candi Berpola yang terdokumentasi.....
Semangat Lintas batas....
Candi Risan |
Ada 2 bangunan candi, di sisi utara dan selatan (mohon maaf jika keliru arah mata angin) / kanan dan kiri saja.... di bagian kiri yang terlihat hanya pondasinya saja,
Foto dari bagian atas candi sisi sebelah kiri :
Candi Risan |
Foto dari Sisi kanan. :
Candi Risan |
Beberapa Close up relief dan Struktur Batu candi Berpola yang terdokumentasi.....
Semangat Lintas batas....
di Candi risan |
Perjalanan Wisata ini terkait sambung menyambung dengan Naskah Lain :
2. Situs Nglemuru,
3. Situs Sokoliman,
4. Situs Dengok
Bonus Batu Giring Semanu dan Pantai Siung.
2. Situs Nglemuru,
3. Situs Sokoliman,
4. Situs Dengok
Bonus Batu Giring Semanu dan Pantai Siung.
Semua itu bermula : di Candi Risan |
Nb:
Informasi dari lek Trist, Candi Risan ini sesungguhnya dekat sekali dengan Candi Sirih Sukoharjo, yang beberapa tahun lalu saya singgahi. "Tinggal terus saja ikuti jalan, dekat kok", jelas lek Trist.
Sangat menarik..dan membantu utk memperkenalkan dest wisata kta..
BalasHapus