|
Lapik di Geblog Sidomukti Bandungan |
Kamis 22 Februari 2018. Jika terlalu
banyak rencana niscaya semua akan berbalik menjadi kesialan yang beruntun. Itu
saya alami. Sehari sebelumnya, saya hubungi 2 rekan yang memungkinkan untuk
‘Kemisan”, dua-duanya pun mengusulkan destinasi yang aduhai…. Lek Suryo
menawari bayar utang janji guide ke Temanggung, Sementara Mas Eka WP dalam
pesan whatshap nya mengatakan,destinasi Geblog siap.
Sementara tugas kerjaan ya
tak boleh kulewatkan, sehingga saya mencoba merencanakan secara urut agar semua
bisa terlaksana, ya kerja=perpusling, pagi langsung berangkat, kemudian agak
siang lanjut blusukan temanggung area. Yang terakhir Penelusuran Geblog Sidomukti Bandungan sekaligus kuliner
“bubur Tipes”.
Namun rencana tinggal
rencana, bila takdir Tuhan berkehendak lain, entah berhubungan atau tidak, hari
ini sepertinya sial terus. Mulai dari ban motor bocor saat berangkat kerja,
kemudian saat sarapan jeruk anget, eh malah tumpah, padahal baru seteguk saja saya minum.
Tidak hanya itu, saat akan berangkat perpusling, eh baru akan keluar garasi
spion nyenggol tembok garasi, kaca spion jatuh, awalnya gak pecah tapi karena
panik, kopling ku lepas dan akhirnya ‘krek!’, pecah deh.
Sial selanjutnya, saat
di tukang kaca untuk ganti gaca spion, eh antri nya banyak, 1 jam saya nunggu.
Akhirnya ku putuskan untuk
batalkan perpusling, langsung on the way ke lokasi kumpul di Mas Dhany. Sampai
disana sial lagi…. disuruh nunggu Mas Eka Gawe Pusaka. Nunggu sang empu menempa pisau
yang katanya kekinian. Padahal yang namanya pisau tetaplah pisau, bukan keris
atau pedang, nunggu 1 jam lagi. Semoga cukup kesialan hari ini.
Dari pasar Karangjati, kami
kemudian langsung meluncur menuju Dusun Geblog Sidomukti Kecamatan Bandungan,
Awalnya mencoba nyulik Mas Iwan Putra, namun ternyata lagi banyak
gawean. Kami melanjutkan perjalanan setelah janjian terlebih dahulu dengan
rekan Mas Eka WP, dimana benda cagar budaya tersebut di berada dirumahnya.
Menuju lokasi, kami melewati
lagi Makam Geblog, dan Arca Ganesha yang kamis sebelumnya kami sambangi.
Singkat cerita, Kami kemudian bertamu di rumah Mas Eko Handoyo dan langsung menuju
dalam rumahnya dimana benda cagar budaya berada.
Awalnya kami sempat meyakini
bahwa yang kami kunjungi ini adalah Yoni, dari gambar kiriman share Mas iwan di
WA Grup, identik dengan Yoni dengan ciri lubang di tengah, berbentuk kotak ada
hiasan.
Saat dipersilahkan ke dalam
rumah, kami kemudian mengkesplornya,
Kami balik…. Ternyata Lapik, bisa lapik arca maupun lapik sajen,
“Dulu yang mengamankan mbah saya, karena takut dicuri. Soalnya banyak batu lain
yang hilang”, cerita mas…. “Lokasi dari dekat makam desa”, tambahnya.
"Nanti saya antar kesana,
soalnya konon masih banyak batu yang lain”, imbuh mas. "Oke", jawab kami serempak.
Setelah kami balik,
|
Lapik di Geblog Sidomukti Bandungan |
Kami sementara sepakat ini Lapik, namun masih berdiskusi mengarah debat antara Lapik Arca maupun lapik Sajen.
|
Lapik di Geblog Sidomukti Bandungan |
Lapik Arca : Berarti dulu konon diatasnya adalah sebuah Arca. Sementara Lapik Sajen, adalah ditaruh diatasnya sesajen ritual.
Hiasan Motif teratai masih terlihat jelas,
|
Lapik di Geblog Sidomukti |
Kedua kemungkinan tersebut didukung keberadaan Arca Ganesha dan Lingga di Geblog ini. Kami duga ini adalah satu paket, alias satu kesatuan.
Dilihat dari atas,
|
Lapik di Geblog Sidomukti |
Walaupun terlihat ada beberapa kerusakan, namun wibawa-keindahan masih terlihat jelas. Sederhana namun berkelas!
Badan Lapik, terdapat hiasan motif sederhana.
|
Lapik di Geblog Sidomukti Bandungan |
Selfie dulu,
|
Lapik di Geblog Sidomukti Bandungan : Mas Eko Handoyo yang memakaai Kaos Oranye |
Kami kemudian menerima tawaran untuk penelusuran titik awal dimana lapik ini dulunya berasal, dan makam-makam yang menurut banyak orang banyak watu candi.
Dari Rumah Mas Eko Handoyo, Kami kemudian mengkikutinya menuju makam yang berada di atas desa, melewati ladang warga, dengan pemandangan yang menakjubkan.
Salah satunya, foto perjalanan : Mohon fokus di pemandangan alamnya :
|
Paseduluran, tak butuh syarat : DS |
Beberapa watu candi yang berhasil kami telusuri, (trims to Lek Suryo dan Mas Eka WP yang rela foto jepretannya saya pajang disini:
Link Videoo : (lapik Geblog)
Salam Pecinta Situs dan Watu
Candi
|
Lapik di Geblog Sidomukti Bandungan |
Setelah selesai, kami kemudian segera menuju Kuliner klangenan, yang sebelumnya menancap di hati kami. Menuju Bubur Tipes, Sidomukti. Namun...... Kedatangan Kami terlambat, nyaris dapat. Pelanggan terakhir yang berpapaan dengan kami yang membiorongnya. Apes.... bin sial terakhir hari ini.
Sebagai obat ganti kecewa, akhirnya yang kami dapat "Lothek" yang sangat pedas.
#hobikublusukan