Watu Lesung Ngobo, Bergas |
Rabu, 15
Maret 2017.
Cerita
perjalanan ini dimulai dari sebuah ketidakberuntungan, Si andeng-andeng musnah
dari wajah teman saya. (baca musibah). Niatnya sama sekali tak akan blusukan,
Kami (saya dan Mbah Eka WP) hanya ingin nengok rekan yang sakit merana kehilangan andeng-andeng (tahi
lalat). Tak tega juga rasanya, mosok orang sakit diajak blusukan.
Namun yang terjadi diluar dugaan kami, walaupun tertawa saja
susah karena tertawa berarti menangis bagi dia, kesakitan sampai berurai air mata (bukan
lebay, namun ini terjadi) si oknum malah memaksa kami untuk melihat hasil blusukan
beberapa waktu sebelumnya.
Biar senang
hatinya, maka kami mengabulkan. Jadilah destinasi kali ini adalah menelusuri
jejak peradaban di Dusun Ngobo yang berada di wilayah Desa Wringin Putih Kec. Bergas.
Dari Gedanganak, kami lewati Desa Beji kemudian menyusuri perkebunan karet
“Kebun PTPN Ngobo”.
Watu Lesung Ngobo, Bergas |
Melalui jalan beton di pinggiran dusun, berbatasan langsung dengan
perkebunan karet. Karena Memang Watu Lesung ini berada di pinggiran kebun karet di
lereng perbukitan.
Petunjuk yang
lebih mudah, situs ini berada di belakang SDN Wringinputih 03, tepatnya 500m
gang di sampingnya. Ikuti saja, watu lesung ada di sebelah kirimu.
SDN Wringinputih 03 |
“Awalnya dapat info dari teman di Grup FB
“Ungaran”, saya di japri ada watu lesung di daerahku”, cerita Mas EkaBudiyono kepada Kami. Legenda atau entah mitos yang berkembang dimasyarakat
tentang watu lesung ini, “Konon ada mbah
wali yang ingin membuat sambel. Tapi karena bawangnya kurang sehingga watu
lesung ini ditinggal begitu saja”. Namun Mbah wali yang mana, siapa tak ada
warga yang menjawabnya.
Saat ngobrol dilokasi ini, Mas Dhany Putra bergabung
dan sepengginang kemudian mas Candra yang memberikan informasi datang pula.
Jadilah kami genap berenam. “Kata mbah
buyut ku, watu lesung ini sudah ada sejak mbahnya, dulu ada di tengah jalan
ini, kemudian oleh warga dipindah ke posisi yang sekarang”, cerita mas
Candra kepada kami.
Watu Lesung Ngobo, Bergas |
Dari
bentuknya, saya pribadi ragu untuk fungsinya di masa lalu; dibuat untuk apa?
Keyakinan saya pasti ada yang lain, yang terkait. Sedangkan Mas Eka Budiyono
menduga, watu lesung ini dulunya digunakan untuk menumbuk padi secara
bersama-sama.
Hipotesis
yang tak serta-merta kami amini. Padi atau Oryza
sativa dalam bahasa latinnya ini, datang ke nusantara abad ke berapa?,
sedangkan kebudayaan yang menciptakan peradaban dengan ciptakan watu lesung abad keberapa pula? pertanyaan-pertanyaaan yang berkicauan dikepala.
Watu Lesung Ngobo, Bergas |
Statement dari Eka Budiyono malah
menjadikan beberapa dari kami berpikir keras… namun tak menemukan jawaban.
Semoga para ahli mencerahkan kami
“Selain Watu lesung ini ada watu lumpang
juga, ayo kita telusuri”, ajak Mas Chandra. Disisi jalan lain, masi di
perkebunan karet. Kali ini kami menyusuri perkebunan di depan SD Wringinputih.
Watu Lesung Ngobo, Bergas |
Hampir 4 orang warga yang kami temu menggelengkan kepala saat kami tanyakan keberadaan
watu lumpang ini. Walau mereka cukup umur dan asli berdomisili di Ngobo Wringin
Putih.
Semangat sudah level terendah, sampai kemudian harapan kami bangkit lagi
setelah Mas Chandra bertanya kepada warga di dusun sebelah. “Di pinggir sawah, tepat di bibir lereng
perkebunan karet”, informasi dari warga tersebut. Tanpa berbekal alat sama
sekali, kami mencoba menyibak rumput setinggi 1 meter an, dengan perasaan
was-was karena pencarian kami lakukan dibibir jurang sedalam 5 m lebih. Membuat
pencarian kami tergesa-gesa. Dan Akhirnya setelah cukup lama kami menyusuri tepian perkebunan. Kami mundur
namun bukan menyerah. Hari esok masih terbentang.
Terimakasih
kepada Mas Candra, yang berkenan mendampingi kami menelusuri jejak watu lumpang
di area yang tak terlalu jauh dan jarang diketahui warga. Walaupun penelusuran
hari ini gagal, selain durasi waktu juga kondisi yang sudah agak gelap serta
rumput setinggi pinggang membuat kami menunda.
Watu Lesung Ngobo, Bergas |
Gambar diatas, saking baguse, takut menjadi idola baru Mas Eka Budiyono memakai Masker....
Sampai ketemu penelusuran ulang