Candi
Asu Sengi Magelang
Candi Asu Sengi |
Perjalanan
dimulai lagi, kali ini tujuan saya Candi Asu sengi di Magelang. Kala itu, Saat berkunjung ke Candi
Ngawen-Candi Gunungsari mendapat informasi bahwa di daerah Sengi ada 3 candi yang
berdekatan, sempat melupakan info itu. Namun setelah minggu lalu hunting ke
Candi Asu Bandungan, teringat kembali sebuah candi yang Juga Bernama Candi Asu
yang terletak di Magelang.
Akhirnya
terlaksana juga pada Selasa 8 Januari 2012. Bersama seorang rekan, bukan
berarti sekarang ga berani hunting sendiri namun entah kenapa ingin ajak teman
seperjalanan....dengan bro janoko... Tentu
pada saatnya hunting sendiri, kangen pengalaman yang kudapat saat hunting candi
sendiri. berbekal pinjaman kamera seorang kawan (lagi) bro sulaiman .... hehehe ga modal nic.... (eosd1000 lagi masuk garasi alias rusak)
Taman nasional Gn. Merapi |
Berangkat
dari tempat kerja, langsung meluncur ke arah kota Magelang, sambil menunggu bantuan
searching di mbah google arah dan alamat lengkap Candi Asu Sengi (saya lupa,
dulu pernah cari info namun lupa)... trims to didik
atas info sms setelah merepotkan diri mencarikan info tentang Candi Asu Sengi.
Setelah
melewati kota Magelang, sobat terus saja, sampai di Blabak Muntilan, cari saja
pertigaan dengan papan nama besar warna biru muda : Pondok Gontor 6 di sebelah kiri (dari Smg). Masuk
ke pertigaan tersebut, lurus saja ketemu dengan gerbang Taman Nasional Merapi memasuki daerah sawangan, kira-kira 13km
sampai dengan pertigaan dengan patung Gajah yang merupakan Monumen Perjuangan Tentara
pelajar. Sekedar share, tertulis di prasasti monumen tersebut Beberapa Pelajar
yang gugur antara 1948-1949:
1.
Sdr. Fx. Soehadji
2.
Sdr. Soekarlan
3.
Sdr. Soepardi
4.
Sdr. P. Moeslam
Ambil
jalan yang ditengah, bila yang sebelah kiri menuju Candi Lumbung hasil
evakuasi (pindahan ke lokasi baru) apabila kekanan menuju ke pos pemantauan
erupsi merapi/ sungai pabelan.
Kira2
100 m ketemu jembatan besi yang lumayan keren, namun saat dibawahnya banjir
lahar dingin disarankan untuk tidak melewati. Kurang dari 100 meter disinilah
terletak Candi Asu Sengi. Persis di depan Candi Asu Sengi ada SDN Sengi 01.
ASAL
NAMA
Nama Candi Asu Sengi sebenarnya baru diberikan oleh masyarakat sekitar sewaktu candi ini pertama kali ditemukan. Nama sebenarnya (nama waktu dulu dibangun) belum diketahui secara pasti. Nama Candi Asu diberikan karena sewaktu pertama kali ditemukan ada sebuah patung Lembu Nandhi yang wujudnya telah rusak dan lebih mirip menyerupai Asu [Anjing-dalam bahasa Jawa], dan Sengi merupakan nama Desa dimana candi tersebut berada, maka warga menyebutnya dengan Candi Asu Sengi.
versi lain Disebut Candi
Asu karena dahulu di dekat candi tersebut terdapat banyak anjing.
POSISI
Candi ini berada di lereng Gunung Merapi sebelah barat di tepian Sungai Tlingsing Pabelan, tepatnya berada di Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Atau sekitar 25 Km dari Candi Borobudur ke arah rimur laut. Candi ini terletak di lereng Gunung Merapi di
dekat pertemuan Sungai Pabelan dan Sungai Telingsing, kira-kira
10 km di sebelah timur laut dariCandi Ngawen. Di dekatnya juga terdapat 2 buah
candi Hindu lainnya, yaitu Candi Pendem dan Candi Lumbung. Candi Asu Sengi ini berada tidak jauh dari Jalur SSB (Solo Selo Borobudur), yang merupakan jalur alternatif dari Kota Solo ke Magelang yang melalui kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
Kutipan dari wikipedia.... Candi Asu menghadap ke barat. Candi ini berdenah bujur
sangkar dengan panjang sisi 7,94 meter. Tinggi kaki candi 2,5 meter,
tinggi tubuh candi 3,35 meter. Tinggi bagian atap candi tidak diketahui karena
telah runtuh dan sebagian besar batu hilang. Dengan ukuran tersebut, candi ini
termasuk candi kecil.
----
Candi Asu Sengi adalah sebuah candi peninggalan Mataram Kuno dari trah Wangsa Sanjaya (Mataram Hindu)
Dari beberapa prasasti yang ditemukan di candi tersebut, diantaranya Prasasti Sri Manggala I (angka tahun 874 M) dan Sri Manggala II (angka tahun 876 M) serta Prasasti Kurambitan maka diperkirakan candi ini dibangun pada sekitar tahun 869 Masehi (semasa Rakai Kayuwangi dari Wangsa Sanjaya berkuasa). Dalam prasasti-prasasti tersebut juga disebutkan bahwa Candi Asu Sengi merupakan tempat suci untuk melakukan pemujaan, baik pemujaan kepada arwah leluhur maupun para arwah raja-raja serta dewa-dewa.
Mulailah
SASADARAMK eksplor:
Nampak dari depan
Candi Asu Sengi : nampak depan |
Relief kinara-kinari.... dewa-dewi berbadan burung berkepala manusia yang membuktikan candi ini candi hindu. selain di samping yang terdapat tempat untuk menaruh arca.
buatan barukah? |
Tumpukan Bantuan Candi yang tidak tersusun lagi....
Ketika kita naik ke atas candi, walau hanya sampai setengahnya saja, karena bagian atasnya sudah raib. maka kita dapat melihat dan menikmati hamparan sawah dan ladang serta pepohonan yang menghampar bak permadani menghijau. Sungguh sebuah pemandangan yang menyejukkan mata kita yang seolah telah penat dengan pemandangan hamparan gedung-gedung di perkotaan. Udara di kawasan ini sangat sejuk, sebab merupakan lereng Gunung Merapi.
Candi Asu Sengi dari Belakang
Bagian Dalam Candi Asu Sengi
Saat berada di candi Asu Sengi, ada burung yang tiba-tiba terbang dari tanaman di depan candi yang ga seberapa tingginya.... ternyata ada sarang burung di tanaman itu. sebuah harmonisasi kehidupan.... atau bukti candi ini jarang dikunjungi?????
Sampai
ketemu di candi Pendem