Curug Gending Asmoro |
30 September 2020. Kali kedua dapat undangan untuk mengikuti kegiatan “One Day Trip with blogger Milenial dan Jurnalis”, yang di selenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang. (link one day trip 2019). Dari itinerary yang dibagikan sehari sebelumnya, sudah membayangkan keseruan yang bisa saya nikmati.
Menjadi peserta wisata ke 4 destinasi di Kabupaten Semarang dalam satu hari, tentu menjadi cerita yang cukup menarik. Kesempatan berharga ini tentu sangat saya syukuri dan sangat langka.
Gerbang Curug Gending Asmoro |
Tujuan pertama langsung ke Lokasi wisata yang cukup viral di Ungaran, Curug Gending Asmoro. Destinasi wisata air yang cukup dekat dengan kota Ungaran. Dari exit Tol Ungaran menuju Kalongan, melewati Kantor Kecamatan Ungaran Timur kemudian sekitar 500 m perempatan ambil arah kiri, ikuti jalur tersebut. (Akan ada petunjuk arah menuju Curug),berdekatan dengan Taman Kayangan “Tebing Alfath”, Curug Gending Asmoro juga dikelola oleh Bumdes Kalongan Mandiri Jaya. Secara Administratif berada di Dusun Ndompo Desa Kalongan Kec.Ungaran Timur. Curug Gending Asmoro ini mulai dikembangkan sebagai tempat wisata oleh Pemerintah Desa Kalongan sekitar tahun 2018. Fasilitas parkir baik sepeda motor maupun mobil sudah ada, walaupun mungkin terbatas.
Curug Gending Asmoro |
Wajib memakai masker, dan cuci tangan serta cek suhu tubuh menjadi protokol kesehatan yang disyaratkan untuk setiap pengunjung yang akan masuk.
Tiket Masuk Gending Asmoro (2020) |
Harga tiket 5 ribu rupiah dan biaya parker Roda 2 rb serta R4 4rb masih sangat terjangkau. Jalan menuju lokasi sudah bagus, namun bila musim penghujan memang harus ekstra hati-hati.
Rambu-rambu peringatan juga sudah terpampang di sepanjang jalan.
Beberapa spot selfie juga ada di beberapa titik di sepanjang jalan.
Salah satu spot selfie di Curug Gending Asmoro |
Di satu titik pinggir jalan, ada satu sumur yang di keramatkan oleh warga. Sumur Curug”, berbagai ritual warga yang punya hajat dilakukan disini, selain memberi sajen, mengambil air karena tuah juga air sumur curug dipercaya sebagai sumber kehidupan, dimana saat musim kemarau tak pernah mengering.
Sumur Curug |
Bapak Yarmuji, Bapak Kades Kalongan yang turut mendampingi kegiatan ‘one day trip with milenial”, menjelaskan asal muasal nama Curug Gending, “ Dulu curug ini sangat angker dan hanya orang tertentu yang berniat ritual yang berani mendekat. Namun kami mencoba bersama warga ingin mengubah pandangan tersebut, Dari Mistis menjadi Eksotis”, jelas Bapak Kades.
“Nama Gending Asmoro sendiri terinspirasi dari legenda masyarakat tentang bunyi suara gamelan yang kerap terdengar di hari hari tertentu, ketika penataan Curug ini, salah satu pekerja mendengar suara gamelan tersebut. Kemudian tercetuslah nama Curug Gending Asmoro ini”, jelas Bapak Yarmuji.
Tanda cinta di Curug Gending Asmoro |
Saat kami kesini, masih musim kemarau, sehingga debit air curug memang tidak terlalu deras. Namun pemandangan cukup menawan, Batuan kali yang cukup besar menjadikan pemandangan eksotis. Cocok untuk foto prewedding. Juga pas untuk para traveller, pehobi tracking, dan pecinta alam.
Dari penjelasan Bapak Kades, Walaupun penurunan pengunjung bahkan sampai 80% namun para pengelola tetap berusaha memberi kenyamanan kepada pengunjung.
Well sangat recommended!! Tak jauh dari kota masih ada curug yang eksotis….. jalan kaki pun tak terlalu jauh.
curug Gending Asmoro |
Bersambung ke destinasi Taman Kayangan Tebing Alfath Kalongan
Naskah ini satu paket dengan 3 destinasi wisata lain kegiatan ‘one day trip wiwt blogger milenial. Tentu yang cukup spesial adalah destinasi Bukit Cinta, dimana ada garis merah kegiatan ini dengan pakem blog saya ini… heheheh. (ada sesuWATU nya.. hehehe)
Link : (akan terhubung setelah jadi☺)
-. Kampung Rawa
-. Vlog : Situs Lingga Yoni Bukit Cinta
-. Agrowisata kopeng “Gunungsari”
ssdrmk di Curug Gending Asmoro |
Salam budaya!
#ayodolankabsmg
#onedaytrip2020
#hobikublusukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar