Umpak Kalisidi Ungaran |
Senin, 29 Februari 2016, "Blusukan tahun kabisat" kalau saya membuat istilah untuk petualangan kami kali ini. Setelah dapat info keberadaan umpak serta perkampungan dan makam kuno di Kalisidi Ungaran/ lereng Gunung Ungaran bagian Barat. Kami, Saya dan lek Suryo dan tentu saja di pandu oleh "Ranger" Mbah Eka W. Prasetya.
"Ada kampung kuno di dekat curug lawe", seru mbah Eka waktu itu, saat menceritakan hasil solo explorer -nya. Tentu saja menjadikan saya tak sabar segera menelusuri. Setelah obrolan di message fb, tercapailah kesepakatan ketemuan di Kampung Seni Lerep Ungaran. (Dekat Watu Gunung yang ada Arca Nandi). Di Kampung seni lerep ini ada juga beberapa lumpang yang saya pribadi yakini hasil karya para leluhur. Menurut info saya di dalam Kampung Seni (yang sekarang sudah tutup) ada beberapa arca (Naskah penelusuran tersendiri)
Gambar 1 : ikuti petunjuk jalan |
Dari lokasi berkumpul, kemudian kami lewat jalur dalam, (ada jalur lewat Jalan Ungaran-Gunungpati). Kami melewati kantor kecamatan kemudian mengikuti petunjuk menuju Curug Lawe-Benowo Kalisidi. Tujuan kali ini memang area dekat dengan Curug tersebut. Namun sekali lagi saya ta akan mengeksplor pemandangan curug yang memang indah tersebut.
Gambar 1 : ikuti saja petunjuk tersebut, di setiap pertigaan ada. Salut untuk Pemerintah Desa Kalisidi yang sadar wisata dan potensi alamnya. Rute yang kami tempuh juga melewati situs Sitoyo. Pemandangan khas pedesaan yang alami, jalur berkelok, menanjak, kiri kanan sawah dan air jernih mengalir di sungai. Suara gemericiknya meneduhkan. Pas rasanya blusukan kali ini menghilangkan kejenuhan rutinitas pekerjaan. "Ngilangi Stress", seru Lek Suryo.
Mampir di Pos / ticketing terlebih dahulu. Dan memberitahukan maksud kami, bukan berkunjung ke curug tapi melihat umpak dan pemukiman-makam kuno. (jika tak menyampaikan ada tiket dan motor harus parkir di lokasi ini). Untungnya juga, ranger kami ternyata masih kerabat dengan Pak Kades Kalisidi. Saat penelusuran sendirinya beberapa hari sebelumnya banyak informasi yang didapat serta kemudahan. Kata Mbah eka saat memulai obrolan "Saya sepupunya pak Kades".... heheheheh.-----
menuju lokasi : umpak kalisidi - curug lawe |
Kawasan wisata ini termasuk di lingkungan Perkebunan PT Zanzibar, sehingga aksesnya sangat terbatas. Kami sangat beruntung karena silsilah mbah Eka Tadi. Sangat membantu sekali. Dari pos tiket, kami bermotor lagi arah naik, melewati jalur jalan beton. Kira2 500m sesampainya di jalan agak mendatar, di kanan pohon besar, kiri gumuk kecil. Umpak itu ada di sini :
Umpak Kalisidi |
Sementara watu yang berukuran lebih kecil adalah umpak sebuah bangunan pos pengamatan wilayah.
Karena kesorean kabut mulai turun ditambah cuaca tak bersahabat. Gerimis mulai turun.... berdiskusi cukup lama antara kami terus menelusuri Makam Nyah Mati dan Perkampungan Kuno Tejomanik tetap lanjut atau kami sementara sudahi disini..... 2 suara lanjut.
menelusuri tejomanik |
Menelusuri jalur beton, kami melajukan motor pelan-pelan.... untungnya 'pen' di kaki masih cukup berahabat. Karena penanda bantuanya hanya sebuah pohon kelapa.... membuat kami kesulitan untuk mencarinya, ketika dari jauh terlihat dahan kelapa, eh sudah dekat ternyata pohon palem. Setelah beberapa jarak tak ketemu, akhirnya kami memutuskan rehat sambil menikmati pemandangan 'wonderful Indonesia' yang memikat
di salah satu area perkebunan cengkeh kalisidi... : the other wonderful indonesia. |
Video Amatir : (proses Upload)
Bersambung ke penelusuran Tejomanik berikutnya.....
Bersambung ke penelusuran Tejomanik berikutnya.....
Mari kunjungi dan lestarikan
Assalammualaikum.
BalasHapusMohon info Makam Nyah Mati dan Nyah Mati itu siapa ya?
Asaalamualaikum
BalasHapusSaya kelahiran desa kalisidi sampai saat ini juga masih tinggal di desa kalisidi.terima kasih atas penelusurannya,tapi ada perbedaan pendapat tentang watu ompak,kalau yang saya tahu itu dulu di buat pada jaman mbah tejo manik.watu ompak tersebut hendak di gunakan sebagai ompak masjid.namun tidak jadi dilanjutkan.dan dulu ada 2 ompak.1 di buang orang dengan sengaja,dan tidak berselang lama orang tersebut mendapatkan cobaan hingga meninggal.