Pantai
Banyuwangi
(03)
Dipakaikan Asmarajati pada para isteri
itu, supaya mereka puas birahinya secara luar biasa. Tentara Urawan yang akan
menyerang Bali, tertahan di Banyuwangi. Karena belum ada kapal sebuahpun. Jaya
Kusuma memerintahkan kepada para sentana dalemnya, untuk membuat rakit, yang
segera juga dapat diselesaikan. Rakit itu terbuat dari bambu dan batang pohon
pinang. Beberapa orang beserta senjata dimuat dalam rakit itu, senjata-senjata
ditutup dengan kajang hingga tidak kelihatan. Orang Bali harus mengira, bahwa
orang yang menaiki rakit itu adalah pedagang, yang kapalnya karam. Lagipula
dikira-kirakan, bahwa mereka akan mencapai pelabuhan Bali waktu matahari
terbit. Jadi seberangilah selat Banyuwangi dengan tiga buah rakit. Sebelum
matahari terbenam mereka sudah tiba di pelabuhan Pabeyan. Mereka mengatakan
bahwa kapalnya karam dan mereka pun diizinkan oleh orang Bali mendarat. Tapi
baru saja mereka menginjak tanah, merekapun membuka kedoknya sebagai musuh,
yang menuntut kapal-kapal yang ada. Menyusul pertempuran yang seru, dimana
orang Bali mengalami kekalahan. Pelabuhan Pabeyan diduduki oleh orang Jawa dan
beberapa kapal dibawa ke Banyuwangi.
Kapal-kapal diserahkan kepada
Jaya-kusuma. Ala-alat dan orang-orang dimuat ke dalam kapal. Sureng-rana akan
ditinggalkan di Banyuwangi, tapi ia memaksa ikut. Setelah tinggal semalaman
lagi, esok paginya mereka berangkat ke Bali.
Jaya Kusuma naik ke sebuah Parjala
yang bernama Tibang getih. Gorap. Jaladara
pun ada. Perjalanan selamat. Laut dilukiskan baik sekali. Pagi hari mereka tiba
di Pabejan, dimana segala sesuatu sudah dipersiapkan untuk Jaya Kusuma.
Gubernur Pabejan dalam keadaan luka
berlari menemui patih Agung untuk memberitahukan bahwa, pelabuhan sudah jatuh
kedalam tangan musuh. Setelah pemberitahuan itu, iapun menghembuskan nafas yang
penghabisan.
Raja Bali duduk dalam istana,
dikelilingi oleh para pembesarnya. Patih Jaja-asmarapun hadir.
Sekonyong-konyong datang Agung memberitahukan, bahwa musuh sudah mendarat dan
menduduki Pabejan. Raja memerintahkan mengadakan perlawanan. Jaja-asmara
keluar. Di pagelaran diumumkan untuk menyerang musuh.
Sementara itu Jaya Kusuma sudah
memindahkan tentaranya jauh ke pedalaman. Akhirnya ia tiba di Sapi-gumanang. Di
mana ia menyusun pertahanan. Mereka menunggu datangnya musuh, yang tidak muncul
juga. Dimaksudkan usul untuk memancing musuh keluar, tapi tidak satupun yang
sesuai dengan pikiran Jaya Kusuma. Akhirnya Sureng-rana mengusulkan memajukan
ultimatum.jaya Kusuma setuju dan memuji buah pikirannya itu. Disusun sepucuk
surat dan dikirim kek keraton dengan utusan berkuda.
Penjaga-penjaga gerbang keraton Bali
omong-omong tentang kemakmuran yang besar di Bali saat ini. Tapi menurut
ramalan Bali akan segera binasa. Yang seorang tidak percaya sama sekali ramalan
itu, sedangkan yang lain mempertahankan kebenarannya.
Para utusan tiba di gerbang dan
berhenti. Mereka berbicara dengan penjaga-penjaga tentang maksud kedatangannya.
Para penjaga meminta surat yang mereka bawa, untuk disampaikan kepada raja.
Tapi para utusan tidak mau memberikannya, mereka hendak menyerahkan sendiri
kepada raja. Terjadilah pertengkaran kemudian mereka berkelahi.
Perkelahian diteruskan, orang Bali
kalah. Disampaikan kejadian itu kepada Patih Agung, yang pada gilirannya
memberitahukan kejadian itu kepada raja.
Laporan diteruskan. Kanjeng Sinuhun
Raja menanyakan beberapa mengenai pribadi jaya Kusuma. Kanjeng sinuhunbermaksud
menampilkan Jaja-asmara sebagai raja dan menyuruhnya menerima para utusan
dengan memakai seluruh pakaian kebesaran kerajaan. Kanjeng sinuhun sendiri
hendak tinggal dalam keraton saja. Cau iri hati karena tidak diminta
nasehatnya. Kanjeng sinuhun menghiburnya dania berlucu-lucu.
Esok paginya patih Jaja-asmara keluar
di penghadapan, berpakaian sebagai raja. Agung dan Taju memukul canang di
Pagelaran. Rakyat berkumpul di alun-alun, dilukiskan pakaian raja dan
lingkungan sekitarnya.
Serat Selanjutnya : Di Bbawah Waringin Kurung
Diketik ulang oleh sasadaramk.blogspot.com
untuk membagi peradaban agar lestari…. Dari buku Kitab Jawa Kuno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar