Lumpang Dusun Sambeng Wonorejo Pringapus |
Dari Kebonagung, kami kembali ke arah Pasar, kemudian Pringsari menuju Wonorejo, sebelumnya mampir pula di lokasi yang menurut infoman ada watu Lumpang. Berada di pabrik Handuk, saya bela-belain beli handuk tapi yang paling murah, 25k... eh tetap dapat tanggapan dingin dari satpam.
Ya Sudahlah.... Mereka belum tercerahkan kok.... mungkin di-didik untuk curiga...agar aman... hehehe.
Melanjutkan perjalanan, menuju arah Wonorejo setelah itu ada salah satu gang disisi kanan (sepertinya sebelum SDN Wonorejo - jika tidak sebelumnya)
Lumpang Dusun Sambeng Wonorejo Pringapus |
Mohon maaf saya bener-bener lupa petunjuk jalannya. Namun satu yang masih saya ingat, tujuan kami kali ini mencari Lumpang yang berada di Rumah seorang warga (RT 03) Bapak Yohanes.
Singkat cerita, sampailah kami. "Watu Lumpang ini saya bawa dari sawah yang mau dibuat pabrik. Dulunya sawah itu garapan saya, namun diminta. Sayangnya Lumpang itu mau di gepuk. Saya kemudian inisiatif menyelamatkan. Eman-eman pikir saya. Soalnya batu seperti ini tentunya sangat tak bernilai. karena menyimpan sejarah. Banyak yang akan membeli, namun saya tolak", panjang lebar Bapak Yohanes menjelaskan kepada kami.
Saya pribadi mengapresiasi inisiatif beliau, yang umumnya banyak warga yang tak peduli. Masih Ada juga yang eman-eman ingin mencoba melestarikan dengan sekuat apa adanya.
Yang buat kami terkejut, ternyata tidak hanya 1 Watu Lumpang, namun 2. Tapi dengan 2 ukuran yang berbeda. "Saat kesini belum ada lumpang yang kecil itu", ujar Mas Eka Budi nampak kaget bin surprise. "Memang benar, itu baru saja saya selamatkan dari sawah juga, malah sama pemilik akan dibuang", tambah beliau
Seperti minum es degan saat terik panas...nyesss!! begitu mendengar langkah Bapak Yohanes... Salut pak!
Detail Lumpang 1,
Lumpang Dusun Sambeng Wonorejo Pringapus |
Detail Lumpang 2,
Watu Lumpang 2 : ukuran lebih kecil |
Atau bisa jadi media ritual setingkat rumah tangga saja sementara yang berukuran besar digunakan seluruh kampung... Maaf dugaan saya saja yang tak berilmu.
Penampang atas Watu Lumpang |
(berkah sesama pecinta situs mungkin---). "Dirumah saya juga ada!" pekik Seorang Bapak yang kemudian ikut bergabung dengan kami.
Yang ternyata beliau adalah Adik Kandung dari bapak Yohanes. Bapak Paulus namanya. "Kapan-kapan mampir kerumah mas", ajak beliau.
Gendar Pecel, kopi dan udud adalah sesuatu |
Setelah merasa cukup kemudian kami berpamitan. melanjutkan aktifitas.
Setelah sebelumnya mampir di Gendar pecel di pertigaan Dusun Sambeng (tepat di poskamling) yang awal berangkat tadi sempat saya lirik.
Mas Eka Budi Dan Bapak Yohanes : hanya punya dokumentasi ini) |
--- (semoga ada kelanjutannya)
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
#HobikuBlusukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar