Watu Lumpang Candirejo Ungaran |
Selasa, 6 September 2016. Blusukan, "Kesempatan dalam kesempitan", ceritanya berawal dari postingan rekan si Strider (julukan saya kepada mbah Eka WP) yang mendapat informasi keberadaan watu lumpang saat menelusuri jejak situs di area daerah lain.
Cerita dari Mbah Eka, "Info watu lumpang ini ku dapatkan dari seorang warga yang bernama Pak Tasri, beliau memberi informasi bahwa dibelakang balai desa Candirejo dekat kolam ikan ada watu lumpang" jelas Mbah Eka wp.
Bahkan menurut cerita warga, periode tahun 2000an, awalnya tak ada yang tahu keberadaan watu lumpang di lokasi ini, hanya kebetulan suatu saat ada warga yang punya gawe hiburannya nanggap reog.
petunjuk : kolam lele |
Singakat cerita, salah satu reog kesurupan dan kemudian berlari ke posisi watu lumpang ini.
Akhirnya sejak saat itu warga menjadi paham keberadaan watu lumpang ini.
Pak Tasri (informan Mbah Eka WP) juga memberikan informasi mengenai keberadaan Watu Kentheng (yang menurut perkiraan kami Yoni---), di perempatan desa yang ada warungnya. Saat kami telusuri.... yang punya warung geleng kepala, warga yang lewatpun angkat tangan--.
Lokasi Watu lumpang berada di kebun warga, di belakang kandang sapi.
Pas-nya di dekat warga yang beternak lele dengan terpal. Dekat pula dengan Bapak Ketua RT 1/I Candirejo Ungaran
Kondisi lumpang sudah mengalami perusakan, terlihat di sisi lumpang yang nampaknya pernah ingin di hancurkan. Mungkin ingin digunakan untuk pondasi.
Dulu, fungsi watu lumpang banyak yang meyakini sebagai tetenger penetapan wilayah sima / perdikan oleh penguasa wilayah = Raja.
Juga sebagai media penyiapan sesajen dengan ditumbuk atau ditata sedemikian rupa untuk ritual tertentu dalam peribadatan agama masa itu.
Di beberapa lokasi yang saya telusuri, bahkan saya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat tentang berkhasiatnya air yang berada di lubang watu lumpang.
Ada pula yang meyakini sepanas apapun saat musim kemarau, air di watu lumpang itu tak akan pernah habis.
"Dulu lokasi ini memang terkenal wingit mas, saat saya kecil tak pernah berani dan boleh main ke tempat ini", cerita dari seorang pemuda yang kami temui.
Dari geografis dan ciri -ciri lain tentang lokasi, menurut saya pribadi kawasan ini tak terbantahkan memiliki jejak cerita masa lalu. Tanah yang subur, dekat dengan mata air (dulu didekatnya ada sendang), juga 'hawa' berbeda dilokasi ini.
Watu Lumpang Candirejo Ungaran |
Dari Watu Lumpang kami mampir pula di Makam Babadan, Kata seorang warga, kami disarankan menengok pula... Ada batu nisan yang cukup identik pula....
salah satu batu nisan di Makam babadan |
Bila menilik ke belakang proses penelusuran saya dan rekan-rekan Dewa Siwa yang lain, dikawasan Candirejo Ungaran ini teramat banyak sekali situs. Itu belum lagi yang belum kami telusuri karena yang sudah hilang atau terpendam.
Maka patutlah di yakini bahwa dulunya Candirejo adalah sebuah peradaban! 100% saya yakin.
Maka patutlah di yakini bahwa dulunya Candirejo adalah sebuah peradaban! 100% saya yakin.
Menurut Mbah Eka, di bawah ilalang ini ada juga Nandi yang memang sengaja dikuburkan untuk keamanan.
Beberapa link situs di area candirejo Ungaran :
- http://sasadaramk.blogspot.co.id/2015/02/situs-candirejo-ungaran-barat.html
- http://sasadaramk.blogspot.co.id/2015/08/situs-makam-ndowo-candirejo-ungaran.html
- http://sasadaramk.blogspot.co.id/2015/08/situs-yoni-bugangan-candirejo-ungaran.html
- http://sasadaramk.blogspot.co.id/2016/07/ada-yoni-di-agen-lpg-candirejo.html
- http://sasadaramk.blogspot.co.id/2015/12/jejak-candi-di-ngablak-candirejo.html
Nandi di lumpur |
Saat Mbah Eka penelusuran awal disini, dia memperoleh banyak informasi.... Salah Satunya dua Nandi di sawah Si petir.
Yang satu terkubur di padang Ilalang, (foto sebelumnya), yang satu terkubur disawah... foto saat saya sedang merasakan punggung Arca Nandi Itu,
Bersama Bapak si Pemilik sawah yang berkenan kami injak2 tanaman padinya. 3 Bulan lagi jika tak ada halangan kami akan kesana lagi.
Yang satu terkubur di padang Ilalang, (foto sebelumnya), yang satu terkubur disawah... foto saat saya sedang merasakan punggung Arca Nandi Itu,
Bersama Bapak si Pemilik sawah yang berkenan kami injak2 tanaman padinya. 3 Bulan lagi jika tak ada halangan kami akan kesana lagi.
Video Amatir Blusukan :
Blusuk dengan Guide si Strider
Save This Not Only a Stone.
Blusukan Berlanjut..... Still Must go on!
Nb : Mohon maaf gambar belum memuaskan..... pakai HP.
Sing penting Blusukane dudu kamerane....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar