Candi Banyunibo
Candi Banyunibo |
Candi Banyunibo (Berarti : Air Jatuh/Menetes) terletak di Dusun Cepik, Kelurahan Bokoharjo Kec. Prambanan Kab. Sleman, DIY dan merupakan candi Budha. Lokasi candi Dikelilingi bukit sebelah utara, timur dan selatan.
----
Jumat, 6 Juni 2014
Jumat, 6 Juni 2014
petunjuk 1 |
Ku pakai istilah "explor Ratu Boko part 2' untuk perjalananku kali ini. Saking banyaknya candi dan situs di sekitar Prambanan bahkan perjalanan yang ketiga kalinya ini belum 50% nya bisa kudatangi.....
Jalur yang kupakai kali ini berbeda..... dari Boyolali kuambil jalur alternatif melalui Jatinom tanpa melalui Surakarta terlebih Dahulu, lalu tembus kota Klaten. Sesampainya di Prambanan, ambil kiri pas pertigaan Pasar Piyungan... Ikuti saja jalur ke arah Ratu Boko..... sampai ketemu perempatan yang ad papan petunjuk seperti gambar disamping. Kemudian, saat masuk, kita akan di suruh isi buku tamu oleh security. Setelah itu.....
Reruntuhan candi Banyunibo ditemukan pada November tahun 1940. Sampai 2 Tahun kemudian diadakan penelitian yang akhirnya berhasil menyusun kembali bagian atap dan pintu candi. Usaha penyusunan kembali dilakukan lagi sampai tahun 1962 yang pada saat itu berhasil merampungkan subasement, kaki candi, tubuh candi dan pagar candi sebelah utara. Pemugaran selesai tahun 1972.
Candi Banyunibo dari samping |
Candi Banyunibo terdiri dari 1 bangunan Induk. dan 6 (enam) buah candi perwara, yang masing masing terdiri dari 3 candi perwara selatan dan timur.
Candi Banyunibo juga dikelilingi oleh pagar candi.
Candi banyunibo : tangga |
Candi Induk menghadap ke arah Barat. Di Bagian tangga terdapat pahatan (naga dan barong )
pintu masuk |
Masuk ke bagian Induk Candi, kita akan disambut relief/ ukiran Kala makara dengan berbagai hiasan, dikanan atas kiri atas ada relief penjaga. Tubuh candi berbentuk tambun, dan unik, terbukti dengan banyaknya relief. ketika kita masuk, di bagian dinding penampil sebelah selatan terdapat : relief seorang wanita yang dikerumuni anak-anak dalam sikap duduk. Kaki kiri ditekuk ke atas, kaki kanan dalam posisi bersila. Tangan kanan menumpang di pupu, sedang tangan kiri membopong (menimang) anak kecil. Sedangkan relief di dinding sebelah utara menggambarkan seorang pria yang sedang duduk. Namun relief tersebut sudah rusak
relief pria yang sedang duduk |
tinggal bagian tangan kirinya. Disebelah kirinya ada seorang pengiring (pariwara) dalam sikap duduk "ardha paryangka". Tangan kanan di atas pupu kanan, tangan kiri bersikap seolah-olah melindungi sebuah kantong besar. Dengan melihat ciri ini dapat diperkirakan, bahwa relief tersebut menggambarkan Dewa Kurawa, yang dianggap sebagai dewa kekayaan, tetapi di Indonesia dewa ini lebih dikenal oleh penganut Budha. Di atas bidang relief ini terdapat ornament dalam bentuk "rekalsitran" atau " selur gelung".
Relief di dalam candi induk |
Di dinding sebelah kanan ada relief "Dewi Hariti". Digambarkan anak-anak yang sedang memanjat sebatang pohon dan Dewi Hariti yang dikerumuni anak-anak.
Dewi Hariti dalam agama Budha dianggap sebagai manifestasi dari Dewi Kesuburan, ada juga yang menganggap Dewi Ibu dan Dewi Kekayaan. Dewi ini umumnya digambarkan sebagai figur dewi dengan alat genetial yang menonjol dan selalu disertai oleh anak-anak pengikutnya.
Dewi Hariti |
Di Bagian Dalam candi terdapat bilik seluas 6,875 m x 4,5m, bagian dinding terdapat jendela-jendela berhias pilaster . Atap candi banyunibo bagian bawah berbentuk daun padma (Ghanta) yang diatasnya diletakkan puncak atap berbentuk stupa terdiri dari Prasadha harmika dan Yasti. (Yang menunjukkan candi banyunibo merupakan candi berlatar belakang Budha)
Ukuran Bangunan Induk : 15,325m x 14,25 m, tinggi 2,5m. masing masing sudut candi memiliki Jaladwara yang berfungsi sebagai saluran air hujan.
Pilaster di candi Banyunibo |
atap candi (dilihat dari dalam candi) |
Jaladwara |
Di kaki candi, pada masing masing sisinya dibagi menjadi beberapa bidang (Panel) yang berisi hiasan berupa tumbuh-tumbuhan yang keluar dari pot-pot bungaa yang berbentuk seperti sandaran lampu duduk, pinggan, buah wortel dan siput yang dianggap sebagai lambang kehidupan atau kesuburan.
salah satu sisi kaki candi..... |
Sisi kanan |
Reruntuhan 6 buah candi perwara..... berbentuk stupa, 3 ditimur dan 3 di selatan candi dan semua menghadap ke barat. Candi perwara tidak terbuat dari batu andesit tapi dari batu putih yang mudah aus dimakan zaman. Disebelahnya ada tembok batu (pagar) yang membujur dari barat ke timur..Reruntuhan candi perwara berupa stupa diperkirakan berdiameter sekitar 5 m.
Berbentuk stupa |
pagar candi |
batu di belakang pos satpam Candi Banyunibo. |
Save the Temple...
nation Will Be Safe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar