Rabu, 11 Maret 2015

Situs Lingga Karanganyar Candisari Semarang

Lingga Karanganyar Jangli Semarang
     Setelah Blusukan dari Yoni Don Bosco , Mbolang saya lanjutkan didaerah Karanganyar Kec. Candisari Semarang. Masih berkat pertolongan guide pemilik blog http://sutrisnasmg.blogspot.com/  Mbolang kali ini mblusuk sampai daerah Karanganyar, tepatnya masuk wilayah Kecamatan Candisari. Benar-benar mblusuk, karena kalau diulang saya ragu apa bisa menemukan kembali.. :)
    Rute yang saya lalui, dari arah peterongan - tanah putih terus naik ... Sampai melewati SPBU, kemudian ada jalan masuk arah kiri... tertulis nama jalan : jl. Jangli. Ikuti sampai ketemu dengan Gang berikut : 





      Kemudian sedikit berliku, agak membingungkan bila saya jelaskan (ta sempat ambil gambar petunjuk) namun tanya saja arah menuju watu Dandang di lingkungan Karanganyar Legok. Lingga berada di tempat pengelolaan air bersih warga. Lingga berada di halaman bangunan 'saniter' ini.... :





      Masyarakat mengenalnya dengan watu dandang....

Lingga Karanganyar Candisari  Semarang
        Seperti menjadi sebuah bukti, keberadaan sebuah situs tak lepas dari mata air - Pentirtaan... sebagai sebuah simbol dan air sebagai penyuci diri sebelum ritual. Lingga sebagai Perlambang Kesuburan, erat kaitannya dengan Barata Siwa.

Pencerahan Tirta (sumber dari tetangga) : 
      Air merupakan sarana sembahyang yang penting. Ada 2 jenis air yang dipakai pada saat akan sembahyang yaitu: air untuk membersihkan mulut dan tangan dan air yang nantinya berfungsi sebagai tirtha. Beberapa orang juga menyebutnya dengan Toya. Tirta adalah air yang telah disucikan. kesuciannya bisa diperoleh dengan jalan dimantrai oleh orang yang berwenang(pandita dll) atau dengan mengambil disuatu tempat dengan disertai ritual keagamaan(wangsuhpada). Dilihat dari manfaat ada 3 jenis tirtha:
     Tirta yang digunakan untuk pensucian terhadap bangunan,alat upacara atau diri seseorang. Tirta ini diperoleh dengan jalan puja mantra para pandita. Tirtha ini sering disebut dengan tirtha. pengelukatan,perbesihan atau parayascita.biasanya dicipratkan tika kali yang mengandung arti sebagai simbol pensucian yang meliputi:awal,tengah dan akhir.
     Tirta yang digunakan untuk penyelesaian dalam upacara persembahyangan. Umumnya tirtha ini dimohon disuatu pelinggih utama pada suatu pura atau tempat suci tersebut. Istilah lain titha ini adalah wangsuhpada. Selain dicipratkan (maketis)di kepala (ubun-ubun) juga diminum tiga kali sebagai simbol pensucian bathin,lalu meraup(mencuci muka)tiga kali sebagai simbol pensucian terhadap lahir.
   Tirtha yang dimanfaatkan untuk penyelesaian upacara kematian. misalnya: Tirtha Penembak,Tirtha Pemanah dan Tirtha Pengentas.
      Didalam Weda Parikrama dan Surya Suwana dijelaskan, maksud dari pemakaian tirta itu adalah sebagai pensucian secara lahiriah dan rohaniah (lahir dibersihkan dengan air, bathin/rohani dibersihkan dengan kesucian tirtha). sumber :  https://m.facebook.com/notes/om-swastiastu/makna-sarana-persembahyangan-hindu/631699873521410/ 

informan : Lingga Karanganyar Candisari  Semarang
     
 Saat Berada di sini, kebetulan ada warga yang bisa saya tanya keberadaan lingga ini. Info yang saya dapat tentang Batu ini: Karena Mirip Dandang (tempat Menanak nasi berukuran besar), akhirnya masyarakat menyebut lingga ini watu dandang. 

Lingga Karanganyar Candisari  Semarang
     



 Kondisi batu yang rompal, menjadikan penampakan watu dandang bagian atasnya misterius... namun uniknya bagian bawah lingga ini berbentuk segi delapan. : 








(Info tentang bentuk unik segi delapan : 
     Berdasarkan bentuknya, Lingga dapat dibagi menjadi empat bagian, sebagai berikut.
a) Bagian puncak lingga yang berbentuk bulat disebut Siwabhaga lingga, merupakan simbol dari sthana atau linggih Bhatara Siwa.
b) Bagian tengah lingga yang berbentuk segi delapan disebut Wisnubhaga, merupakan simbol dari sthana atau linggih Bhatara Wisnu. 
c. Bagian bawah lingga yang berbentuk segi empat disebut Brahmabhaga, merupakan simbol dari sthana atau linggih Bhatara Brahma.
d) Dasar lingga yang berbentuk segi empat, dan pada salah satu sisinya terdapat sebuah saluran menyerupai mulut adalah tempat di mana air dialirkan seperti pancuran. Dasar lingga ini disebut Yoni.(Sumber : wira-hady blogspot.com)

Lingga Karanganyar Candisari  Semarang
      Biasanya berpasangan dengan Yoni...... Namun menurut info yang saya dapat hanya Lingga phala (lingga yang terbuat dari batu) inilah yang diketahui oleh warga. Keberadaan lingga berada di dekat mata air serta sungai saat ini menjadi tempat warga menggantungkan kebutuhan airnya di tempat ini.

Pohon Bendo
        Di Sebelah atas Lingga, ada pohon Bendo yang sangat besar, dan keberadaannya sangat dijaga oleh warga, karena mereka yakini ... yang menjadikan debit mata air tinggi serta jernih ya keberadaan pohon Bendo ini.... 
    Bahkan warga (informan) sempat menunjukkan debit yang tinggi itu kepada saya dengan menunjukkan tandon serta saluran air.
   Bila diurut keatas, menyusuri sungai, kata informan itu ada batu lempeng/datar yang sampai saat ini bisa mengeluarkan bunyi.... ini magis mungkin... tapi saya tak mau berandai-andai.. mungkin suatu saat nanti, entah kapan barangkali saya bisa kembali menelusuri... 
      Karena di Semarang... Kawasan Candisari ini dulunya memang banyak peninggalan kuno. Namun tentu saja perjuangan berat untuk menelusuri kembali.....
    
Lingga Karanganyar Candisari  Semarang
Semoga ada jalan untuk mengungkap kembali Situs di Candisari...  semoga....

Mari Kita Lestarikan.....

Gabung di grup : Komunitas Pecinta Situs Semarang Yuk...


Save This Not Only a Stone

Salam Pecinta Situs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar