Tampilkan postingan dengan label Lumpa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lumpa. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 Februari 2018

Situs Watu Lumpang Baran Gunung Ambarawa

Situs Watu Lumpang Baran Gunung Ambarawa
      Kamis, 1 Februari 2018. Cerita lanjutan dari Situs Makam Kyai Bagus Gunung. Keluar dari Kompleks Makam, kami mengekor guide kali ini Eka WP. Tak sampai 5 menit dari destinasi sebelumnya sampailah kami. Ada yang berubah tak biasa, yang biasanya Mas Eka jarang blusukan sambil Ngopi, eh ini tiba dilokasi langsung pesan kopi. Sementara Lek Suryo mewanti-wanti untuk tak usah dipesankan. Kalau saya tentu saja kopi oke, biar pikiran lebih fresh. Tentu saja aneh, karena ternyata durasinya lebih dahsyat efeknya, Mas Dhany di Raja “Tulisan Welcome di depan pintu” saja kalah. Jam 3 harus sampai Ungaran… haghaghaghag… Saya dan Mas Eka tak bisa membayangkan jika sudah seperti kami menghadapi 10x miscall di layar Hp… bagaimana ngerinya reasi Lek Sur….wakakakak. 
      Mencoba pengertian, kami langsung menuju lokasi. Sambil menunggu pesanan kopi datang. “Perdu setinggi orang dewasa menyambut saat pertama kesini”, cerita Mas Eka, sambil berjalan menunjukkan arah.
Situs Watu Lumpang Baran Gunung Ambarawa
      Lokasi Watu Lumpang. Dari jalan kampung sebenarnya jarak cukup dekat hanya sekitar 20m, namun dikelilingi perdu yang tinggi seperti yang diceritakan Mas Eka Wp. “Jadi beruntungnya saat ini bagi kalian sudah tercipta jalan yang nyaman”, tambah dia sampil ngekek. Saat itu tepat rasanya ingin njorogke Mas Eka WP biar keblasuk ke perdu, salahe ga ikhlas…wkwkwkwk… mode on jahat, jika gak ingat sudah diantar. 
       Kondisi Watu Lumpang sudah tak utuh lagi, 
      Rompal yang terlihat nampaknya saya duga pernah ada usaha untuk merusak. Karena Lumut dan Jamur hampir nihil. Apalagi konon beberapa tahun yang lalu area ini pernah ada mesin Beghu = Cakruk yang didatangkan untuk meratakan lahan yang rencana ingin dibangun perumahan, untung saja dibatalkan. Bayangkan jika perrumahan benar-benar terealisasi. Nasib Lumpang ini barangkali sama dengan lumpang di destinasi kami sebelum ini. 
Situs Watu Lumpang Baran Gunung Ambarawa
      Ukuran Lumpang cukup besar, Namun banyak warga yang kami tanya tentang Watu Lumpang ini malah bercerita melebar bahkan sampai klenik di sekitar area ini (yang sama sekali bukan passion saya pribadi), ya akhirnya saya menikmati gorengan Tahu isi saja daripada mendengarkan mitos’ berbau mistis, maaf tak saya ingat detail ceritanya, karena saking enaknya tahu isi panas plus Lombok sambil menyeduh kopi hitam. 
Situs Watu Lumpang Baran Gunung Ambarawa
      Di lokasi ini lengkap selain kopi ada gorengan panas yang membuat blusukan kali ini tak kaliren. Lek Sur tanpa aba-aba langsung pulang dengan pamit, dan kami iringi dengan ngekek bersama. Selamat ya mendapatkan “The Duration is You”, Pemenang Duration of the year, blusukan gak tenang karena Durasi ya Lek Suryo.
 Bagaimana tidak, Lek Suryo makan tahu isi yang masih panas saja cuma 2 kali telan langsung habis, padahal saya dan Mas Eka butuh waktu beberapa saat karena gorengan tersebut panas, lha ini, Lek Suryo sudah langsung telan tanpa minum juga. Dahsyat!! Sudah gitu langsung tancap gas...
Lubang Lumpang bulat Sempurna
      Setelah Kopi dan 6 gorengan tandas dan sukses menghangatkan tubuh, kamipun mengakhiri cerita kali ini. Walaupun awalnya kami ingin melanjutkan penelusuran ke beberapa makam di dekat Ambarawa, namun apa daya waktu tak memungkinkan saya pribadi untuk melanjutkan. Semoga segera.
Situs Watu Lumpang Baran Gunung Ambarawa
     Video Amatir : Lumpang Baran Gunung
      Berselfie ria meneruskan ritual penelusuran KEMISAN, 
Eka WP, Suryo dan saya di Situs Watu Lumpang Baran Gunung Ambarawa

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi

sasadara MK di Situs Watu Lumpang Baran Gunung Ambarawa
#hobikublusukan