Laman

Kamis, 04 Mei 2017

Yoni Doropete Kaloran Temanggung

Yoni Doropete Kaloran Temanggung
Kamis, 4 Mei 2017. Dari Situs Watu Lesung Gandulan, Kaloran Kab. Temanggung kami kemudian kembali ke arah lapangan sesuai petunjuk Lek Wahid-Mas Beny, dimana setelah lapangan kemudian ambil arah kiri. 
Menuju Yoni Doropete : denah by Wahid
Kami ikuti jalan beton tersebut, melewati kebun dan tegalan warga (penuh pohon Sengon) dan ternyata hanya sekitar 100m saja dari Lapangan kami sudah sampai.
Yoni Doropete Kaloran Temanggung
Difoto inilah kami sebenarnya menjadikan Yoni ini prioritas untuk kami kunjungi. Perbandingan dengan tubuh Lek Wahid menjadikan kami menyangka Yoni ini cukup besar… 
Wahid Cahyono : Skalameter
Dan ternyata Yoni ini tak sesuai ekspetasi ukuranya… atau kah barangkali tubuh Lek Wahid mengecil? Tambah kurus? Entahlah.. soalnya lama kami tak bersua…. Ehmm. Tapi mungkin saja. wkwkwkkwwkwk
Berada di pinggir jalan desa menuju persawahan, Yoni ini Kondisinya tak cukup bagus. Yang paling utama Lingga nya sudah Raib. 
Di hampir semua titik ditumbuhi lumut, di beberapa bagian nampak terlihat bekas usaha perusakan oleh manusia. Lubang tempat dimana Lingga (yang telah hilang) seharusnya berada berbentuk kotak persegi penuh dengan air dan daun kering (tentu saja jentik).
Cerat Yoni tanpa penyangga dan masih utuh. Sementara dibeberapa sisi bagian tubuh Yoni tepatnya di pelipit banyak yang sudah rusak. 
Di bagian bawah Yoni tepatnya tanah dibawah yoni sungguh mengkhawatirkan. Yoni saat ini sudah miring, dengan tanah dibawah yoni nampaknya tinggal menunggu waktu untuk terus tergerus, kemudian terguling, patah dan musnah. Masih diamkah kalian??????
Cerat tanpa penyangga :
cerat Yoni Doropete
Tak lupa kami menggali informasi kepada warga yang kebetulan sedang mencari rumput untuk ternaknya. 
Lubang di Penampang Atas Yoni, Dimana seharusnya Linga Berada: 
Yoni Doropete
Kerusakan di Beberapa titik Yoni Doropete:

Ohh batu itu warga disini mengenalnya dengan lumpang, dulu banyak batu batu tinggalan di sekitar sini. Malah ada 2 batu berbentuk patung sapi yang saat ini sudah raib. Entah dicuri atau dibawa museum saya tak tahu”, cerita dari warga tersebut panjang lebar. 
Serentak kami hanya bisa “Yaccchh!!!”, mau bagaimana lagi.. sudah hilang.
Tak Jauh dari Yoni Ndoropete ini ada dua potongan batu yang nampaknya erat kaitannya dengan Yoni ini. 
Memungkinkan dari bentuknya bisa Yoni ataupun Umpak.
Yoni Doropete Kaloran Temanggung
 Kemungkinan Besar Yoni, dengan ukuran sedikit lebih kecil dari Yoni yang utuh.
Yoni Doropete Kaloran Temanggung
Selain potongan batu purbakala tersebut, tersebar di beberapa titik ada banon, batu bata berukuran besar dan tebal khas bangunan penting masa yang silam. 
Yoni Doropete Kaloran Temanggung
Struktur hiasan batu candi, biasanya bagian atas :


Juga keberadaan hiasan pinggiran atap/ lantai candi (bangunan suci).
Saat akan pulang, Mas imam menjerit, “Hei di selokan ada watu candi berpola…!!”. 
Kami segera menuju lokasi dimana selokan tepat disamping “buk” gorong-gorong 5 meter dari posisi Yoni.
 Ternyata bukan hanya satu… banyak sekali!!…. 
Sayangnya bernasib sial seperti ini, dan kami yakin ini yang terlihat mata kami… entah yang sudah jadi talud, pondasi atau masih terpendam (di sengaja) dan dirusak? 
Pasti banyak lagi….. aaaccch… sumpah serapah tujuh masa…..#$#@$$#$! (maaf Baper).
Kami kemudian sepakat melanjutkan perjalanan menuju Yoni bulat masih di Temanggung sampil mengobati rasa gemetar kami belum makan siang….





Trio Blusukan Kemisan yang tetap semangat walau ndredek kelaparan.. hehehehe.
Yoni Doropete Kaloran Temanggung

Salam Peradaban
Yoni Doropete Kaloran Temanggung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar