Setelah dari Situs Candirejo dan Situs makam Ndowo Bugangan Candirejo, kami melanjutkan ke yoni situs Bugangan. Masih Mbah Eka WP sebagai penunjuk arah..Keluar Gang Jalan Candirejo menuju Desa Nyatnyono
Intermezzo:
Sebelumnya kami sempat menelusuri keberadaan Yoni di lahan terbengkalai sebelah makam ndowo. Penelusuran kami bahkan sampai di Makam Desa Sidorejo. Petunjuknya adalah "Ada Yoni di bawah pohon Klengkeng, yang didekatnya mengalir terus mata air jernih yang tak pernah kering. Namun pencarian kami nihil. Ukuran Yoni sama persis dengan Yoni di Makam Ndowo".
Dan Ternyata:
Yoni di hancurkan karena tanah tersebut akan di buat Kapling perumahan **Kembang Emas. Sebenarnya pernah diperingatkan oleh warga, tentang keberadaan Yoni tersebut. Agar jangan diganggu, "Mosok hanya watu cilik, kok nganggep ganggu, misal di pindah namun tetap dirawat kan tidak mengapa..." ujar warga (seperti yang diceritakan Mbah Eka WP kepada kami).
Namun Karena merasa sebagai pemilik lahan, lantas mengacuhkan peringatan warga tersebut. Singkat cerita Sopir begu kemudian menghancurkan yoni tersebut. Dan dengan bangganya sopir itu berujar " Watu opo iki, mung koyo ngene kok..."
Selang beberapa hari kemudian... warga mendapat kabar sopir begu itu meninggal karena sakit yang mendadak. Warga mempercayai itu akibat dari perusakan yoni itu.
---Percaya atau tidak itu urusan kita masing-masing-- hanya sebagai peringatan saja...
Karena sampai saat ini, lahan yang sedianya dijadikan kapling perumahan "Kembang Emas" (**saya menyamarkan nama dalam bahasa jawa = ati2 ada UU ITE .. hahaha) itu sekarang terbengkalai... dan konon bermasalah... Simpulkan sendiri.....
------
Kembali ke Yoni Bugangan Candirejo Ungaran
Setelah Makam Candirejo, jalan menurun. Sebelum jembatan ambil ambil kanan parkir di jalan setapak tepi sawah.
Dari tempat parkir tersebut lurus saja, cari jalan setepak/ pematang sawah menuju 'gumuk' kebun sengon dan beberapa pohon kelapa. Penunjuknya searah lurus dari jalan setapak tersebut,
Parkir menuju Yoni Bugangan Candirejo |
Sebelumnya kami sempat menelusuri keberadaan Yoni di lahan terbengkalai sebelah makam ndowo. Penelusuran kami bahkan sampai di Makam Desa Sidorejo. Petunjuknya adalah "Ada Yoni di bawah pohon Klengkeng, yang didekatnya mengalir terus mata air jernih yang tak pernah kering. Namun pencarian kami nihil. Ukuran Yoni sama persis dengan Yoni di Makam Ndowo".
Dan Ternyata:
Yoni di hancurkan karena tanah tersebut akan di buat Kapling perumahan **Kembang Emas. Sebenarnya pernah diperingatkan oleh warga, tentang keberadaan Yoni tersebut. Agar jangan diganggu, "Mosok hanya watu cilik, kok nganggep ganggu, misal di pindah namun tetap dirawat kan tidak mengapa..." ujar warga (seperti yang diceritakan Mbah Eka WP kepada kami).
Gambar diambil dari lahan bekas Yoni yang dirusak : terlihat situs Makam Ndowo |
Namun Karena merasa sebagai pemilik lahan, lantas mengacuhkan peringatan warga tersebut. Singkat cerita Sopir begu kemudian menghancurkan yoni tersebut. Dan dengan bangganya sopir itu berujar " Watu opo iki, mung koyo ngene kok..."
Selang beberapa hari kemudian... warga mendapat kabar sopir begu itu meninggal karena sakit yang mendadak. Warga mempercayai itu akibat dari perusakan yoni itu.
---Percaya atau tidak itu urusan kita masing-masing-- hanya sebagai peringatan saja...
Karena sampai saat ini, lahan yang sedianya dijadikan kapling perumahan "Kembang Emas" (**saya menyamarkan nama dalam bahasa jawa = ati2 ada UU ITE .. hahaha) itu sekarang terbengkalai... dan konon bermasalah... Simpulkan sendiri.....
------
Kembali ke Yoni Bugangan Candirejo Ungaran
Setelah Makam Candirejo, jalan menurun. Sebelum jembatan ambil ambil kanan parkir di jalan setapak tepi sawah.
Dari tempat parkir tersebut lurus saja, cari jalan setepak/ pematang sawah menuju 'gumuk' kebun sengon dan beberapa pohon kelapa. Penunjuknya searah lurus dari jalan setapak tersebut,
Berada ditengah kebun Sengon |
Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita. Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga – yang dihubungkan dengan kehadiran Bangunan suci untuk pemujaan dewa (Hindu).
Yoni Bugangan Candirejo: cerat ada relief kala |
Yoni dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi seperti Candi Klero di Kecamatan Tengaran kabupaten Semarang. Berdasarkan konsep pemikiran Hindu, Yoni adalah indikator arah letak candi.
Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat.
Yoni Bugangan Candirejo : Dari samping |
Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat.
Yoni Bugangan Candirejo dari depan |
Bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
Dari pengalaman kami, keberadaan Yoni pastinya ada 'teman" watu yang lain. Kami mencoba mencari lingga yang sementara belum kami temui...
Namun kami malah menemukan satu umpak dan batu datar yang mirip dengan bahan pembuat candi gubug tak jauh dari Yoni Bugangan.
Kemudian kami teruskan dengan penanda lain, mata air. Dan memang di sebelah timur yoni ini ada mata air yang debit airnya cukup besar dan dimanfaatkan untuk kebutuhan warga desa Candirejo.
Saat ada warga desa kami tanya tentang kemungkinan adanya watu yang terkait dengan yoni seperti;lingga atau arca nandi. "Adanya watu jaran, mas. Watunya untuk menutupi mata air agar tidak terlalu besar debitnya", kata warga tersebut.
Setelah saya cermati, kok mirip dengan punggung sapi berpunuk ya? alias Nandi?...
Kemudian perjalanan kami lanjutkan untuk kulineran... saat perjalanan menuju tempat parkir kami menemukan beberapa batu berlubang dengan pola khusus...
Di dekat jalan setelah Situs Candirejo juga ada pula batu besar berlubang dengan pola dengan jumlah lubang yang berbeda(segera saya update fotonya).
Yang menjadikan diskusi kami ta berkesudahan. Apa fungsi, dan mengapa lubangnya dibuat tak sama?
Blusukan mendadak Bersama Mba Derry, Mas Eka dan Lek Tris, juga susulan by Lek wahid dan kang suryo. Karena terlalu semangat, kami terlupa untuk berGroupfie.... : jadilah ini dia para "gila situs itu, saya tampilkan
Juga 'funphoto' yang berhasil saya dokumentasikan :
Sebelum pulang kulineran di Mie Ayam Karang Bolo Ungaran
Namun kami malah menemukan satu umpak dan batu datar yang mirip dengan bahan pembuat candi gubug tak jauh dari Yoni Bugangan.
Kemudian kami teruskan dengan penanda lain, mata air. Dan memang di sebelah timur yoni ini ada mata air yang debit airnya cukup besar dan dimanfaatkan untuk kebutuhan warga desa Candirejo.
Saat ada warga desa kami tanya tentang kemungkinan adanya watu yang terkait dengan yoni seperti;lingga atau arca nandi. "Adanya watu jaran, mas. Watunya untuk menutupi mata air agar tidak terlalu besar debitnya", kata warga tersebut.
Watu jaran : Yoni Bugangan |
Watu |
watu berlubang |
Yang menjadikan diskusi kami ta berkesudahan. Apa fungsi, dan mengapa lubangnya dibuat tak sama?
Blusukan mendadak Bersama Mba Derry, Mas Eka dan Lek Tris, juga susulan by Lek wahid dan kang suryo. Karena terlalu semangat, kami terlupa untuk berGroupfie.... : jadilah ini dia para "gila situs itu, saya tampilkan
Dewa siwa: tak terbayangkan bila mas trist ga kuat.... |
Susahnya kalo kemayu..... : pulang dari Yoni Bugangan Candirejo |
Dewa Siwa : Ada Gaya yang ga kompak di Situs Bugangan |
Dewa Siwa : dulu tak ada plosotan di masa kecilnya..... |
Blusukan pake begitu : helloow.... |
Sebuah Cerita lain dari Kawan Dewa Siwa yang nyusul Mblusuk sendirian ke Yoni Bugangan
Wahid : pengalaman misterius |
"Wingi sore sekitar jam 17.15 aku dolan nang yoni Bugangan Candirejo Ungaran dewe, ra ono wong blas, tapi anehe aku krunggu nak nang cedak2 kunu ono wong akeh, suara cah cilik2 do dolanan, mbok2 podo crito2, padahal tak delok2 sak kiwo tengen ra ono wong opo kampung blas, siseh wetan mung ono sawah, sebelah lor kali, sebelah kidul kuburan, sebelah kulon sawah karo tegalan. Aku mrinding banget, fenomena opo yow iku????" Curhat Lek Wahid. (sebuah sisi lain dunia kita)
Tapi kami DEWA SIWA, tak kan pernah berhenti untuk menelusuri kembali, dan membagikan sedikit pengetahuan kami ini...agar ta putus jatidiri Bangsa kita.
Salam Pecinta Situs
Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar