Laman

Selasa, 14 Juli 2015

Situs Pakopen Bandungan

Situs Pakopen Bandungan
Selasa, 14 Juli 2015
     Blusukan lanjutan setelah Situs Srumbung Gunung Desa Poncoruso Bawen Kabupaten Semarang. Setelah berbuka puasa sebentar, teh nasgitel dan sebungkus roti, kami yang tinggal ber-4, Saya, Max Trist, Kusumawardhana dan tentu saja sang penunjuk jalan Lek Eka WP.
    Sebenarnya hari mulai gelap, namun karena kami sepakat untuk menyelesaikan agenda blusukan. Yang sebenarnya Situs Pakopen ini adalah tujuan awal kami Blusukan hari ini.
     Dari Srumbung Gunung kami ambil jalur menuju Desa Samban, kemudian menelusuri jalan tembus (arah bergas kidul). (Segera saya akan update agar mudah untuk sobat telusuri)
Mbah Paijo di Situs Pakopen
      Situs berada dirumah Bapak Kemat. Cerita yang didapat oleh lek Eka : Watu Lumpang dan Umpak ini adalah temuan dari Bapak Kemat di Tanah miliknya yang berada di Desa Sambeng kecamatan Pringapus. Kemudian dipindahkan dirumahnya yang berada di Pakopen Bandungan ini.
     Saat ini yang merawat watu candi ini adalah beliau Bapak Paijo. Lokasi situs berada di pinggir jalan desa Pakopen, tepat di depan Potong Rambut "Mbah Kuncung".
    Jadi istilahnya sudah "non insitu" lagi, alias sudah berpindah tempat. Semoga suatu saat kami bisa menelusuri lokasi awalnya. Karena kami duga bukan hanya Watu Lumpang dan umpak ini. Tapi tentu masih banyak yang lain. Karena tak jauh dari dusun Sambeng ini ada situs Wonorejo Pringapus. 
     Yoni
Yoni Situs Pakopen
             Keberadaan Yoni menjadikan bukti keberadaan sebuah peradaban, Besarnya yoni yang lumayan ini menjadikan kuat dugaan saya, bahwa disekitar area penemuan asli ada sebuah pemukiman.
     Jika dilengkapi watu candi yang lain, seperti lumpang berarti sebuah bangunan tersebut dimungkinkan adalah bangunan suci yang berada di sebuah kawasan pertanian







    Lubang Yoni Situs Pakopen, tempat dimana Lingga diletakkan.











     Watu Lumpang




     Watu lumpang adalah hasil budaya khas masyarakat  Agraris pada jaman dahulu. Secara umum, watu lumpang untuk menumbuk padi atau biji-bijian lain. Namun kadang untuk fungsi-fungsi khusus tertentu, seperti digunakan pula untuk ritual upacara keagamaan. Seperti persembahan rasa syukur kepada Dewi Sri.  



  Tak jauh dari rumah beliau, seorang warga juga pernah menemukan arca patung. Namun saat kami serombongan menyambangi kediaman warga tersebut... ternyata sudah di tukar dengan patung baru dan uang 500ribu rupiah....

     Sungguh hanya penyesalan yang bisa kami ungkapkan....
    Kami paham maksudnya dipindahkan, namun yang kami tak paham dirawat yang bagaimana? 
Padahal selain sudah memutus sejarah di lokasi asal, anak cucu di Dusun Sambeng Pringapus tak akan tahu, telah ada peradaban kuno di desanya. Semoga warga Pakopen bangun dari tidur 'ketidakpeduliannya"... eman-eman watu ini terbengkalai begitu saja.


Situs Pakopen Bandungan

Bakso Pak Ratno Banyumanik
      Karena terburu waktu, dan nampaknya saat itu situasi saat itu tak kondusif, kami ta berfoto bersama. Akhirnya kami berpisah dengan tujuan sendiri-sendiri. Saya dan kang Trist lanjut kulineran.
     Tawaran lek trist mie ayam Pak ratno Banyumanik menggugah seleraku. Mie Ayam 8K, Es Jeruk 3K. Rasa : lumayan....... hehehehehe... karena lapar berasa enak....
    
Salam Pecinta Situs...
Ssdrmk di Pakopen Bandungan

     Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Mari Kunjungi dan Lestarikan....
Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar