Beberapa hari sebelumnya, saya mencermati postingan dari rekan Pak Nanang dan Lek Wahid di grup facebook tentang hasil blusukan nya.
Yang terbesit hanya “saya sepertinya sering lewat dan tahu tempat ini dimana.
Namun tak berpikir lebih lanjut.
exit tol salatiga |
Dari exit tol Salatiga, melalui Tingkir kami menyusuri
jalur lingkar Salatiga, kemudian perempatan … ambil kiri. Kira-kira 10 menit
kemudian sampailah kami di desa Kalibeji (dimana banyak situs :Situs watu gentong, Lingga di Poskamling , Mahakala Kalibeji, Nandi Kalibeji, dan saya yakin masih
banyak lagi yang belum sempat saya telusuri), tepat jalan turunan setelah
makam, kami kemudian masuk gang sebelah
kanan. Di pintuk masuk gang ada petunjuk menuju dusun Gentan.
Singkat cerita, setelah mengambil keperluan kami,
kemudian kami berencana balik menuju kantor dan mengambil arah melewati jalur
Lingkar Ambarawa. Namun tepat saat mobil perpusling keluar dari gang, pandangan
mata saya seperti tertarik pada satu lokasi, di seberang jalan. Saya yang duduk
di depan melihat dengan jelas
Situs Makam Budho, terletak persis di pinggir jalan |
Menurut rekan saya, yang kebetulan duduk disamping
saya, masa kecilnya tinggal di dekat lokasi ini, situs ini diketahuinya dengan
sebutan “Makam Budha”, dengan
dikelilingi pohon ‘Belu’ yang sangat besar.
Situs Kaliglagah |
“Pohon Belu
tersebut, saking besarnya, tiga orang bergandengan tak cukup mengelilinginya.
Banyak pula hewan Luwak kembang. Dulu watu candi tersebut cukup banyak, saat
ini mungkin hanya tinggal 1% saja”, kata beliau.
“Karena keramat,
anak-anak kecil tak ada yang berani bermain disekitar tempat ini. Dulu masih
banyak yang ritual dan menyepi di lokasi tersebut, sisa - sisa pembakaran
kemenyan sangat banyak”, ungkap beliau.
Situs Kaliglagah |
Berbagai kemungkinan mengenai bentuk situs ini. Bila
masyarakat mengenal dengan Makam Budha, apakah dulunya situs ini adalah
bangunan suci umat budha –dengan cirri keberadaan stupa – Namun
lengkungan-lengkungan struktur batu yang membentuk stupa tak secara detail saya
lihat lagi, hanya batu kotak dan satu kemuncak yang nampaknya ditata sedemikian
rupa hingga membentuk makam. “Dulu banyak
watu melengkung, ada reliefnya. Batu-batu itu, seingat saya penataannya dulu
tak seperti itu. Banyak tumpukan namun ditengahnya seperti maesan”, tambah
beliau. Menambah penasaran saya pribadi.
Kemuncak yang menjadi 'patokan' makam. = situs yang dipermakamkan?
Kemuncak yang menjadi 'patokan' makam. = situs yang dipermakamkan?
Kemuncak : Situs Kaliglagah |
Situs yang berada di dusun kaliglagah Desa Kalibeji
kecamatan Tuntang ini benar-benar membuat saya menyesal, karena terletak
dipinggir jalan… kenapa sampai saya berulang kali melewati tapi tak
menyadarinya. Entah blusukan, penelusuran situs atau layanan perpusling.
Entahlah mungkin memang belum saatnya.
Beberapa Pola Struktur Batu yang terlihat jelas :
Beberapa Pola Struktur Batu yang terlihat jelas :
Bukti ini adalah jejak peradaban, bukan hanya sebuah
makam, mitos atau bahkan legenda. Terlihat jelas adalah pola di watu watu
tersebut. Ada Kuncian, Lekukan presisi dan masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar