Watu Lumpang Ngaglik Nyatnyono Ungaran |
Kamis 18 Februari 2016, berawal penelusuran singgle Mbah Eka. Ceritanya penasaran keberadaan peninggalan di area Ngaglik/ kebun Ngipik di wilayah desa Nyatnyono. "Aku yakin di area penyebaran tinggalan purbakalanya banyak, , dilihat dari geografinya dan ciri-ciri yang lain", yakin mbah Eka.
Singkat cerita dia membawakan kami oleh-oleh petunjuk keberadaan peninggalan di area itu. Watu Lumpang dan kisah kuno lainya. Selengkapnya mari disimak....
Singkat cerita dia membawakan kami oleh-oleh petunjuk keberadaan peninggalan di area itu. Watu Lumpang dan kisah kuno lainya. Selengkapnya mari disimak....
Kantor Kec. Ungaran Barat |
Titik kumpul di Kantor Kecamatan Ungaran Barat di Desa Lerep Ungaran. Kemudian jalan sebelum kecamatan (kalau sahabat dari arah alun-alun lama Ungaran) kami ambil kiri. Terus naik sampai ketemu dengan arah Dusun Ngaglik. Terus naik cari / tanya warga keberadaan watu lumpang Ngaglik ini/ makam desa, posisi lumpang persis di samping makam.
Namun sebelum kami ke Ngaglik, kami ke Ngipik terlebih dahulu, (jalur ada petunjuk arah---nunggu yang blusukan susulan, siapa tahu berkenan memberikan gambar) Informan berdomisili di Bukit Ngipik. 4/5 tahun yang lalu bukit Ngipik ini booming sekali menjadi tempat melihat sunrise/sunset. Namun entah saat ini nampaknya mulai memudar pamornya. Menurut info yang saya terima memang dilarang oleh PT. Perkebunan Kopi yang mengelola area ini. Sayang sekali. Padahal pemandangan alam nya menakjubkan "Wonderful Indonesia" buangetss, belum lagi jika malam hari, kota Ungaran terlihat seperti lautan lampu.
di bukit ngipik |
ngobras di warkop Bukit Ngipik |
Mbah Zaitun sudah 11 tahun tinggal sendirian di bukit Ngipik ini. Rumah berada tak jauh setelah warung kopi, dan berdiri tower komunikasi di samping rumah beliau. Setelah menikmati kopi dan ngobrol ngalor-ngidul' terlebih dulu, "Dua batang rokok lah", kata lek suryo.
Kami menuju lokasi Watu lumpang Dsn. Ngaglik, namun ada tambahan informasi dari Beliau tentang keberadaan watu dukun. Setelah kami telusuri, batu yang dikeramatkan dan memiliki energi yang cukup tinggi, "Banyak didatangi orang pintar untuk 'laku' disini, jelas Mbah Zaitun
Dari bukit Ngipik menuju Dusun Ngaglik kami kembali turun memutar arah. Kemudian parkir di depan rumah warga, (sebelah kanan tepat tanjakan ekstrim).
Setelah itu jalan kaki menyusuri jalan setapak kira-kira 100m melewati kebun warga. Penandanya adalah keberadaan makam desa. Dan watu lumpang ada di lereng bukit.
Watu lumpang selain fungsinya ditengarai sebegai media ritual adat dalam Penetapan tanah Sima "perdikan" yang dianugrahkan kepada suatu daerah karena keistimewaan atau jasanya. Bisa pula berfungsi sebagai alat / media mempersatukan sesembahan bagi para Dewa di masa itu (ditumbuk).
Blusukan Kemisan paling edan bersama Mbah Eka W Prasetya & Lek Suryo Idein
Watu Lumpang Ngaglik Nyatnyono Ungaran |
Watu Lumpang Ngaglik Nyatnyono Ungaran |
Pemandu kami : Mbah Zaitun |
Blusukan Kemisan paling edan bersama Mbah Eka W Prasetya & Lek Suryo Idein
Kenapa saya bilang paling edyan? blusukan terberat, kabut, hujan dan udara dingin menjadi tantangan kami... Tapi Bukan Dewa Siwa kalau tak menganut paham: #UdanBlusukannambahedan.
Mari Kunjungi dan Lestarikan
Mari Kunjungi dan Lestarikan
Save This, Not Only a Stone! mari lestarikan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar