Belajar Mengungkapkan,Membagikan, secuil budaya satu persatu semampu sekuatku
Laman
▼
Minggu, 13 Desember 2015
Yoni Situs Tompak Desa Kliris Boja
Yoni Situs Tompak Desa Kliris Boja
Minggu, 13 Desember 2015
Setelah Umpak Situs Gunung Munding, blusukan kami lanjutkan ke Yoni Situs Tompak, desa Kliris di Boja. Dari Ds Gunung munding keluar lagi, kali ini ambil jalan ke kanan. Info keberadaan situs di Tompak Kliris ini sebenarnya kami dapat saat Blusukan di Watu Lumpang Situs Bubakan a.k.a Mbah Bathok ra.
petunjuk 1
Untuk mempermudah mbolang kesini, saya coba beri petunjuk jalan. Saya rekomendasikan pilih yang paling mudah: Jalur Gunungpati Boja, pertigaan Bubakan... Pilih jalan menuju Gonoharjo (petunjuk 1 - tentu melewati pula Lumpang situs bubakan). Tompak sendiri adalah sebuah dusun yang ikut dalam wilayah administratif Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
petunjuk 4
Ikuti jalur tersebut, kira-kira 3 atau 4 km kemudian ada pertigaan (petunjuk 2) yang di sebelah kiri ada jembatan, sahabat ambil kanan.
Petunjuk 4
Jalan terus kira2 kira 100m. (Petunjuk 4). Setelah Parkir Motor di kebun sengon, perjalanan lanjut dengan jalan kaki menelusuri kebun warga. Mungkin bisa membantu, dengan Video amatir yang saya ambil mulai dari tanah kosong di pinggir jalan.
Video Amatir menuju Yoni Tompak Kliris Boja. "Saat kesini, dan ketemu dengan pencari rumput (warga sekitar) hanya tahu watu ini dikenal warga dengan watu gentong dan cukup dikeramatkan warga" cerita mas Beny. "Dulu dibuatkan peneduh pula, terlihat dari sisa-sisa bangunan yang runtuh", tambah mas Beny. "Mungkin yang perhatian itu sudah meninggal", jawab saya. Memang sudah umum terjadi generasi selanjutnya tak hirau lagi.
Yoni Situs Tompak Desa Kliris Boja
Yoni ada di tengah kebun warga, berlomba dengan rumput.
Saat blusukan ke lokasi ini, cuaca agak mendung. Angin cukup sejuk. Itu wajar karena kondisi topografi Desa Kliris merupakan wilayah pegunungan dengan ketinggian 635 m diatas permukaan laut, suhu rata-rata 220C – 270C dan curah hujan rata-rata 1823 mm/th, dan hanya 5 menit jaraknya dengan kawasan wisata Gonoharjo.
Lubang Lingga : yoni Tompak
Hanya yoni yang masih tertinggal, sementara Lingganya sudah lama (lama sekali) tak ada yang tahu rimbanya. Penampang atas Yoni Tompak, dimana ada lubang tempat lingga seharusnya berdiri.
Cerat Yoni Tompak Kliris Blora
Penampang atas Yoni terdapat lekukan penahan air agar tak tumpah, namun air keluat melalui lubang cerat. Air yang dimaksud adalah air suci atau tirtha.
Kondisi yang memprihatinkan yaitu Yoni sudah retak, di sisi sebelah kiri yoni.
Yoni Tompak Kliris : Retak
Hiasan di Badan Yoni,
Yoni Situs Tompak Desa Kliris Boja
Jalur keluar air di bagian cerat
cerat Yoni Tompak Kliris
Bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
Lingga - yoni : berkaitan dengan Tri Purusa yaitu :
Siwa sebagai simbol lingga sedangkan,
Brahma, dan Wisnu bersama-sama disimbolkan dalam pranala sebagai dasar yaitu yoni.
(yang dalam penunggalannya disimbulkan dengan reringgitan sampian sodaan sebagai simbol kekuatan Hyang Widhi)
Upacara memandikan Lingga Yoni dalam sistem Siwa Pasupata.
Air dengan berbagai perlengkapannya yang dijadikan sarana memandikan Lingga itu menjadi tirtha untuk memercikan tumbuh-tumbuhan di sawah ladang simbol mohon kesuburan.
Upacara memandikan Lingga inilah dilanjutkan dengan istilah upacara Ngebekin untuk memohon agar hasil tumbuh-tumbuhan terutama padi dapat berhasil dengan baik. (dirangkum dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar