Situs Candisari Mranggen Demak |
Minggu, 9 Juli 2015
Berjudul "Blusukan Morotuwo", mbolang ke situs di area Demak ini saya lakukan bersepakat dengan Max Trist, yang ternyata punya mertua di Mranggen juga (Taman sari) sementara saya daerah Kembangarum. Setelah mencari hari yang tepat, nego dengan istri masing-masing (mesti kaget, ga biasane kok ngajak pulang--- ternyata modus... hahahahaha).
Ku-coba ngabari rekan Romi Romeo, yang asli Mranggen juga (Batursari), jadilah kami janjian di SPBU Mrangen. Lewat naskah ini pula, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. paling telat ya. "Mbocengke berbadan2 ga wani ngebut". Ternyata mas Suryo dan Mas Indra ikut juga. Wah jadilah kami berlima, Serasa Pandawa lima..... (foto by mas trist)
MTsN Mranggen Demak |
Tujuan Mbolang kali ini ada 3 lokasi, Yang pertama Candisari Mranggen, Kemudian Pidodo Karangtengah dan Pilangrejo Wonosalam. Tak menunggu lama, kami langsung menuju lokasi.
'Ponpes Al Ma'ruf Candisari mranggen |
Melewati Taman Sari, Singgah sebentar di Rumah Mertua Kang Trist. Lewat Taman Sari kemudian ambil jalan menuju Candisari. Penelusuran yang pertama ini cukup mudah. Karena Mas Trist sudah pernah ke lokasi.
Petunjuk yang paling mudah, cari saja MTsN Mranggen Demak, kemudian di samping MTsN ini ada Area Kampus Pondok Pesantren Al Makruf .
Situs berada di halaman Rumah Beliau Kyai Masrur Kholil. Beginilah nampak Situs Candisari Mranggen :
Situs Candisari Mranggen
Begitulah, kondisi saat saya datang kesini.....
|
"Watu candi ini, hasil pindahan dari sawah yang ta jauh dari rumah beliau", jelas Mas Trist saat memberikan penjelasan kepada kami karena Tuan Rumah, Beliau Kyai Masrur sedang pergi. "Bahhkan menurut Pak Kyai, pemindahan itu dilakukan setelah jam 12 yang sebelumnya slametan terlebih dulu", tambah Mas Trist seperti yang dijelaskan oleh Bapak Kyai Masrur.
Saat kami ke sini, ya wujudnya seperti ini :
Situs Candisari Mranggen |
Kemudian, setelah minta ijin dulu dengan bu Nyai (yang ijin mas trist tentunya). Kami menyingkirkan terlebih dulu 'kalabendu' itu.... jadilah nampak sisa keindahan itu :
Situs Candisari Mranggen Demak |
Ketidakjelasan bentuk, membuat kami sangat penasaran penampang tengah. Berlubang seperti umpak/ yoni atau berbentuk apa. Akhirnya berempat mencoba mengangkat, sementara saya tugasnya hanya jepret saja. paling ringan tentu saja... hahahahaha.
Situs Candisari Mranggen Demak |
Dan memang terlihat berat dari ekspresi ke empat rekan saya.... hehehehe
Saat pertama kami kesini, mas Tris berhasil memperoleh informasi tentang watu candi ini, "Kui watune ceritane jaman wali songo, salah sawijine wali ditugasi gowo watu kui di nggo masjid Agung Demak.. tapi ora entuk ngerti uwong sak durunge jago kluruk...lha berhubung tekan kono ono pitek kluruk ..akhire di tinggal.." jelas Mbah Kyai Masrur Kholis seperti yang dituturkan Mas Trist kepada kami..
Kemuncak Situs Candisari Mranggen |
Situs Candisari Mranggen |
Sementara yang bagian bawah masih terjadi perdebatan, namun saya pribadi lebih menduga ada beberapa kemungkinan,
Antara Umpak dan lapik arca. Saya hampir yakin penempatannya pun hanya melihat asal cocok/ pas saja. Bahkan mungkin penemuan dengan lokasi yang berbeda antar batu kemuncak dan watu lapik/umpak tersebut.
Situs Candisari Mranggen |
Seperti yang saya singgung sebelumnya, jika itu umpak candi maka diperlukan bahan pembuat candi yaitu batu yang berjumlah banyak. Sementara daerah demak ini didominasi dengan batu cadas, Batu kapur dan batu karang. (Yang dulu Demak ini sebagian besar adalah bekas lautan).
Vandalisme di situs Candisari |
Saat ambil gambar close up ada tulisan yang asal-asalan dan malah memperburuk kerusakan watu candi ini. Tulisan " Batu Peninggalan"
Selain batu peninggalan tersebut, didekatnya ada batu candi pecahan yang berukuran kecil :
Watu Candi di Situs Candisari Mranggen Demak |
Setelah mendokumentasikan, sampil beramah tamah dengan santri, niat kami sambil nunggu Beliau Bapak Kyai, eh malah anak-anak santri memberikan info yang menarik. Ada lagi sumur yang cukup tua. "Kata Beliau Kyai masrur, Sumur itu zaman wali", santri tersebut bercerita. "Tak jauh kok dari sini, mari kami antar, kami jalan kami kakak2 langsung menuju lanan di samping MTsN aja.", ajaknya. Ta Sanggup menolak. Akhirnya kami ikuti saja.
Sumur bersejarah : Situs Candisari Mranggen demak |
Ajaib bagi kami, para santri tersebut berjalan kaki, dan kami naik motor.... namun jalan mereka begitu cepat sekali ya....???.
Sumur bersejarah tersebut
Tak pernah mengering dan selalu jernih. Ukuran batu bata lumayan besar dan tidak umum untuk jaman modern ini. Sebagai sumber air utama pula, untuk semua kegiatan Pondok.
Perjalanan kami lanjutkan, mencoba menelusuri kembali lokasi awal. Namun hasilnya nihil, walaupun Makam kami telusuri, puluhan warga kami tanyai warga hanya menggelengkan kepala.
Kesimpulan saya....
Wajarlah, Situs Agama Hindu ini dulunya berada dekat dengan Kesultanan Islam Demak, ada proses 'aneksasi' mungkin saja. Tapi itulah kehidupan. Yang Lama akan digantikan yang baru, Tak ada yang abadi!
Kemudian Perjalanan kami Lanjutkan Menuju Situs Pidodo Karangtengah Demak.
Mari Kunjungi dan Lestarikan....
Gabung yuk...
di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA
Gabung yuk...
di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA
wah cari2 mas bambang kok ngilang hihi ternyata lagi asik blusukan, mau ya mas komunitasnya aku liput di semarangcoret.com, sms me yaa 082137762809 nanti kukirim emailnya nuhuun :)
BalasHapus