foto by max trist |
Penelusuran lanjutan, Info dari Bapak Ris Winner, Info yang kudapat dari beliau, "Ada makam Laskar Diponegoro, yang menggunakan watu candi sebagai pathok". Apa yang kami dapatkan dari penelusuran di luar ekspetasi kami. Kami perlu 3x untuk mendapatkan kisah mbolang ini. Kisah yang pertama, (8 juni 2015) oleh Max Trist seorang. Ketika ku beritahu ada watu candi yang dipakai untuk makam di dekat sawah reco dan Mbah doel jajal, berkesempatan untuk menelusuri terlebih dulu. Ku crosschek dengan Pak Ris Winner, ternyata, "Bukan, bukan itu. ini tersendiri kok mas. ga ikut makam umum. masih maju sedikit dari makam, ada pertigaan sawah diseputaran situ."
Kisah yang kedua, (5 Juli 2015) Bersamaan waktunya dengan acara buka puasa bersama DEWA SIWA di rumah salah seorang anggota di daerah Ambarawa, Saya dan Eka WP bersepakat dengan Max trist untuk menengok sebentar makam yang sudah di kunjungi.
Watu Candi di Makam Desa bergas Lor |
Beberapa watu candi yang berhasil kami temui :
Ketika kami penasaran, kami mencoba mengangkat, 3 orang masih terasa berat... dan dibawahnya juga nampak watu candi...
juga Watu candi tak jauh dari lokasi watu sebelumnya
Watu Candi di Jadikan Pathok makam
Watu candi lepas tergolek
Kemuncak
Kisah yang Ketiga, (28 Juli 2015) Selang waktu beberapa hari kemudian saya berkesempatan untuk mampir. Sebenarnya mblusuk kebetulan. Ajakan mendadak dari Mas Radito Prahoro menengok Watu Lumpang di Dsn. Sikunir Bergas Lor langsung iyakan, dan ternyata Mas Dhanny Putra merespon pula turut serta. Jadilah kami bertiga.
Makam laskar Diponegoro di Bergas Lor (foto by : Ris Winner) |
Janjian di depan kantor Kec. Bergas. Ternyata rute melewati Makam Laskar Diponegoro, info dari beliau Bapak Ris Winner. Beruntungnya Mas Dhanny sudah mengetahui lokasinya, sehingga memudahkan kami bertiga untuk nengok sebelum berlanjut ke lokasi tujuan semula.
Penunjuknya, dari Kantor Kec. Bergas... ikuti jalan yang masuk ke kiri (bisa setelah/ sebelum yang pada akhirnya akan ketemu.
Kira-kira 100m sampai dengan bangunan rumah (memakai bata ringan-putih) yang belum jadi, jalan masuk menuju makam laskar Diponegoro sebelum rumah tersebut.
Sampailah kami, Ada 2 makam, yang pathoknya memakai watu candi.
Komunitas Dewa Siwa di bergas Lor |
Info dari bapak Ris Winner, "Di makam ini, menurut warga sekitar yang dimakamkan adalah 2 tokoh wanita laskar Pejuang P. Diponegoro.". "Energinya juga kuat lo mas!", tambah beliau. Ketika kami kesini, idem dengan info beliau, mas Radito juga memberitahukan tentang di sini memang makam.
Selain ketertarikan atas sejarah perjuangan Diponegoro, Bagaimana bisa meninggal dan dikubur di sini... Sungguh sangat menarik dan penuh penasaran dalam benak saya. Beberapa pihak yang bisa berkomunikasi dengan para leluhur saat saya tanya, beliau berdua ini memang laskar yang ditugaskan daerah sini.... seperti pejuang di garis depan/ telik sandi.
Pathok makam, Watu candi berpola di Bergas Lor |
Kami juga mencermati, Pathok yang digunakan persis seperti watu candi yang berpola dan unsur dari sebuah bangunan
Sebelum berlanjut mbolang, kami berfoto bersama terlebih dahulu, Mas Dhanny, Mas Radito dan Saya.
Situs watu candi di di Makam Laskar Diponegoro bergas Lor |
bagus perlu di lestarikan
BalasHapus