Akhirnya, rasa penasaran atas sebuah tempat yang sebenarnya sering saya lewati saat pembinaan perpustakaan di desa pringsari kec. pringapus, tepatnya di desa Ngempon Kecamatan Bergas. Perjalanan lebih kurang 30 menit dari arah Ungaran ke arah Solo. Setibanya di pertigaan pasar karangjati, ambil arah kiri. Ikuti jalan yang relatif padat kendaraan, jalan yang macet karena disekitar merupakan kawasan industri. Jadi saran saya hindari perjalanan pada saat jam pulang kerja, yaitu antara jam 4 sore sampe jam 6.
Dari pertigaan pasar karangjati kurang lebih 1 km, pokoknya pelan2 saja. jalan masuk (pertigaan), sebelah kanan, akan ada petunjuk untuk masuk ke Candi Ngempon. ikuti petunjuk itu....
Candi ini masih dikelola oleh masyarakat sekitar dengan harga tiket masuk Rp. 1000 rupiah (untuk 2 orang ), bayar pakir juga Rp. 1000. Selain keberadaan Candi Ngempon, juga ada pemandian air panas yang sangat ramai pada malam minggu, juga ada fasilitas lain seperti flying fox, outbond dan penyuka arung jeram juga ada....
perlu bukti datang aja kesini!
Candi Ngempon, begitu masyarakat mengenal candi ini. ditemukan oleh seorang warga (pemilik tanah), Bapak Kasri pada Tahun 1957. pada saat itu, konon ketika Bapak Kasri mencangkul sawahnya, sering menemukan patung. Karena mungkin ditemukan di desa Ngempon, nama candi ini Candi Ngempon, entah dulunya sejarahnya bagaimana. Sampai saat ini belum ada penelitian maupun usaha konservasi, begitupun perawatan masih kurang, bahkan TIDAK ADA perhatian. Kalau dilihat di papan nama, Candi ini sudah masuk ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Prov. Jateng. padahal candi ini tentunya hasil peradaban bangsa kita yang indah.... bukti tingginya karya seni nenek moyang kita, tapi rasa menghargai belum ada.
ada 4 buah candi yang persis Candi Gedongsongo. Candi peninggalan hindu ini kadang masih digunakan untuk beribadah....
kesana dah kesore an mas.....
BalasHapus