Situs Watu Lumpang Jatipelen Desa Wonorejo Pringapus : #2 |
Setelah dari Lumpang yang pertama, di Jatipelen Desa Wonorejo Pringapus, kami kemudian menyeberangi jalan, mengikuti pemandu kami : Mas Eka Budi dan masih bersama 4 mahasiswa KKN Unnes, “Ini lumpang yang kedua di dusun yang sama”, ucapnya sambil celingak-celinguk terlupa, karena sudah lama terakhir kesini, begitu alibi dari Mas Eka B. ‘Faktor U’, batin saya.
Beberapa saat kemudian, akhirnya ketemu juga, itupun setelah semua terlibat mencari. Posisi sama dengan Watu Lumpang yang pertama, yaitu di pematang sawah, namun yang kedua ini kondisinya sudah terpotong tak utuh lagi. Walaupun lebih mulus, karena mungkin saja masih terpendam sebagian. Sedangkan yang pertama tadi sudah dipermukaan semua.
Namun kondisi sama-sama ditinggalkan. Watu Lumpang Jatipelen yang kedua ini kalau menurut saya auranya masih berwibawa. Entah kenapa perasaan saya merasa Watu Lumpang ini lebih Indah.
Sebelum-nya saya perlu intermezzo, mungkin yang membaca cerita perjalanan saya ini juga ada yang bosan, kok watu lumpang, lumpang lagi lumpang lagi... bagi saya walaupun banyak orang yang gak terlalu peduli bahkan meremehkan keberadaan watu Lumpang yang ‘biasa’, bukan ‘Sang Hyang Lumpang’ (berciri khusus seperti ada inkripsi, relief dll) namun bagi saya ‘cuek’ saja. Sesederhana pun, Watu Lumpang adalah jejak peradaban di masa yang telah lalu. Walapun tak menyentuh peradaban kebangsawanan hanya rakyat jelata. Biarlah yang meremehkan itu, karena orang orang tersebut merasa ilmunya sundul langit lupa melihat bumi, karena saya memang hanya ingin berbagi jejak peradaban saja. Maaf ya sahabat. Saya perlu menulis ini untuk memberikan pandangan saya juga. ---- dan untuk memotivasi diri sendiri.
Situs Watu Lumpang Jatipelen Desa Wonorejo Pringapus : #2 |
Watu Lumpang yang kedua ini, secara fisik bentuknya berbeda. Terkesan agak kotak.
Keberadaan 2 Watu Lumpang di satu area yang cukup dekat, bagi saya pribadi memunculkan dugaan ramainya peradaban waktu itu.
Watu Pande |
Apalagi ada beberapa ciri lain, seperti tanah yang subur, dekat dengan mata air, dimana peradaban akan selalu dekat dengan ciri-ciri tersebut.
“Tak jauh dari watu Lumpang ini ada sendang yang ada batu unik nya, Kalau warga menyebut dengan batu pande.” Jelas Eka Budi.
Konon menurut warga dulunya di sendang ini ada seorang empu yang bermukim dan ahli membuat senjata.
Namun entah kenapa, saya malah berasumsi ini adalah bakalan struktur sebuah bangunan, terlihat dari kotak-presisi yang ingin dibuat.
Kok bisa?! Jika ini adalah untuk menempa? Kenapa posisinya agak jauh dari air sendang. sekitar 2m.
Jika ini batu asahan untuk mempertajam logam setelah di tempa, kenapa malah terlihat presisi?
Tentu saja tak ingin sedikitpun menggugat legenda yang telah mematri di hati warga tentang sendang pande ini, bahwa dulunya ada empu pembuat senjata.
Biarlah menjadi kearifan lokal, dan menjadi pemacu warga untuk tetap melestarikan legenda, sejarah desa nya.
Bersama Guide Eka Budi dan Mahasiswa KKN Unnes 2018 Kelurahan Gedanganak
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
Bersama Jagad : di Situs Watu Lumpang Jatipelen Desa Wonorejo Pringapus : #2 |
Bersambung Lumpang Berikutnya : Lumpang Kawah Wonorejo Pringapus.
#hobikublusukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar