Laman

Kamis, 07 Desember 2017

Situs Lesung Lumpang Kaliulo Pringapus

Add caption
Kamis, 7 Desember 2017. Ritual blusukan kemisan berlanjut. Bukan sebuah obsesi, namun hanya sekedar menyempatkan diri berbagi, bukan ingin dikenal tapi lebih baik situs yang kami telusuri diketahui banyak orang, sekali lagi terserah anggapan orang, karena ini sekedar hobi. Ya... hobi yang mungkin aneh bagi banyak orang banyak.
Musim hujan yang sedang puncaknya tak menyurutkan kami untuk berkoordinasi, tetap semangat. Dimana pernah hitz di komunitas kami, "Udan tambah edan, banjir ora mlipir, tetep blusukan" spirit itulah yang masih lekat di hati.
Kamis ini sebenarnya prioritas kami penelusuran luar kota di area Kedu, namun kami juga membuat rencana cadangan bila situasi dan kondisi tak memungkinkan, yaitu beberapa postingan rekan sesama penikmat sensasi blusukan. Kami pilih destinasi yang lumayan dekat. Rabu malam saya mencoba menghubungi lewat WA dan Messanger. Isi dari pesan saya hanya minta petunjuk arah (ancer-ancer). 1 orang yang saya Messanger (sampai keesokan harinya = hari Kamis tidak merespon walaupun tanda sudah dibaca).
Situs Lesung Lumpang Kaliulo Pringapus
Berselisih detik setelah itu, kemudian 2 Orang saya WA. Orang ke kedua dengan pesan yang sama hanya minta petunjuk bukan minta diantar malah melemparkan saran untuk minta petunjuk orang yang ketiga dan malah pamer situs lain.
Setelah itu saya WA orang ketiga, yang kuhubungi lagi-lagi tak ada respon (ternyata dilain hari setelah kisah ini saya tulis, ketemu orang ketiga dan klarifikasi, dia hanya diberi arah saja dan belum pernah diajak serta).
Ya sudahlah, lagu Bondan prakoso langsung terngiang….. Tak pernah mundur. Kami malah tertantang atas attitude rekan tersebut (dari sisi saya, masih kuanggap rekan) ini... Kok ya mahal sekali… sepertinya mau di pek dewe…. hahahah.
Selain Situasi yang tidak memungkinkan untuk blusukan Luar kota, tantangan itu juga yang , membuat kami mengalihkan destinasi. Meluncur menuju Pringapus. Hilang satu tambah satu…. Bagaimana tidak, saat akan berangkat, saya malah dapat tawaran untuk ditunjukkan area Kaliulo Pringapus oleh rekan kerja, Yang juga berdomisili di Pringapus, bertepatan dengan jam pulang kerjanya.
Sesampainya di Lemah Abang hujan tumpah dari langit, sangat deras sekali. Tapi tak menyurutkan langkah  untuk terus melaju. Pertigaan Klepu kami ambil kiri melewati mBodean (situs mBodean), tepat sesampainya di Perempatan Kamasan, hujan tiba-tiba berhenti, sepertinya alam memudahkan kami.
Mengikuti dibelakang rekan, yang berkenan menunjukkan daerah yang dimaksud. Kami belok kiri, sesampainya di hutan karet, PTPN Ngobo area Kaliulo, kemudian kami bertanya kepada sorang ibu penderes karet. “Oh ya ada, Lumpang dan Lesung. Nanti lurus saja ikuti jalan ini, ketemu pertigaan ambil kiri. Ada jembatan masuk kiri lagi. Dipinggir jalan yang biasanya banyak trail lewat”, jelas beliau. 
Tak menunggu lama, kami segera bergegas menuju arah yang dimaksud, masalah kemudian didepan kami. Ternyata ada 2 jembatan dan dua-duanya sebelum jembatan ada jalan arah kekiri dan terdapat jejak ban motor trail. Saya kemudian pilih jembatan pertama. Tancap gas berjalan kaki. Saat mencari dimana gerangan situs itulah gerimis mulai turun.  Kepalang basah saya tetap menyisir dikanan-kiri jalan di area perkebunan karet. 500m pertama semangat tetap tinggi, walau tak ada orang sama sekali. 500m kedua hati saya mulai agak ragu. Tapi tetap saya berjalan agar bila kembali benar-benar mendapat kepastian. 500m ketiga keraguan mulain menyeruak dan sampailah di 500m keempat saya putuskan untuk balik kanan.
Walau tersenyum getir, namun beginilah suka duka blusukan. Dan benar saja dari kejauhan Lek Suryo cengar-cengir…. “Tak kiro ilang, sampai enthek 3 rokok”, ejeknya….. “Situs ada di jembatan yang kedua”, tambahnya.  Karena hujan, mohor diparkir di pinggir jalan beraspal. Kami kemudian jalan kaki.    
Video Amatir :

Berada di dekat jalur pengangkut hasil karet dan banyak jejak Trail, sayangnya melewatkan begitu saja.  
Lesung Pringapus
Kondisinya secara keseluruhan baik bila di lihat dari sisi ketahanan ratusan tahun batu ini walau sama sekali tak ada yang uri – uri.
Kondisi Watu Lesung, lapuk dan retak di beberapa nagian. 
Ditambah lumut jan jamur menggerogoti batu peninggalan ini.
Fungsi Watu Lesung masa lalu, banyak yang menduga dan mengira-ira; sebagai alat untk menyucikan ; pusaka, atau wadah air suci dan guyonan tapi mungkin serius sebagai bejana batu tempat mandi bayi.
Terus terang saya pribadi sangat penasaran fungsi asli Batu ini... semoga kapan-kapan bisa saya temukan (barangkali di kirimi), literatur mengenai fungsi dan kegunaan watu lesung.
Beberapa dokumentasi kondisi terkini (7 des 2017) Watu Lesung ini (semoga tetap mulia dan lestari) :


Kondisi lumpang sedikit berbeda, masih mulus.
Lumpang Kaliulo Pringapus
Menumbuk sajen, biji-bijian atau bahan makanan mungkin menjadi fungsi sakral Watu Lumpang ini. 
Watu Lumpang yang spesial (ada inkripsi, relief) bahkan digunakan untuk upacara penetapan tanah sima.
Sayangnya saya pribadi sejak awal blusukan penelusuran situs ini belum pernah melihat lumpang spesial yang digunakan untuk upacara penetapan tanah perdikan (sima). 
Dibeberapa lokasi, air di watu lumpang dipercaya memiliki khasiat. Ada yang bisa membuat awet muda, juga obat sakit gigi. Bahkan karena kepercayaan penyembuh sakit gigi, syahdan.... di satu lokasi di lereng gunung ungaran ada Watu Lumpang yang dihancurkan karena emosi warga ketika sakit gigi, berkumur dengan air di lumpang tapi malah tambah sakit.
Lubang lumpang bundar sempurna. Lumpang masih 'cantik', dan perbawa nya masih terasa. 
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi.
Mohon maaf di kisah kali ini tersirat energi negatif, saya mencoba mengungkapkan semua yang saya rasakan ketika blusukan…. 
Sekalian sebagai penanda dan pengingat kepada saya untuk selalu berpikiran positif
Semoga pertama dan yang terakhir dan menjadi pembelajaran bagi saya.
      Mengakhiri blusukan kemisan ini, selain lelah secara fisik dan hati. Hujan dan jalan kaki lumayan jauh cukup membuat gemetar karena sangat lapar. 
Akhirnya mampir di Mie Ayam di perempatan Kamasan Pringapus 
#terimakasihtantangan
#kapokbertanya
#Hobiku Blusukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar