Se Klotok Doplang Bawen |
“Jumat, 14 April 2017 Lanjutan dari Menengok Lingga Kalipawon Ambarawa, destinasi bersambung menuju Seklotok, Desa Doplang Bawen. Watu Candi Berelief Bokor Mas di makam Se Klotok Doplang Bawen. Dari Ambarawa, setelah melewati pasar projo, kami kemudian ambil kiri, menuju Doplang Bawen. Tinggal saya (plus), Mbah Eka WP, Pak Dwi Hartanto (Pamong Budaya Jambu) dan tentu saja guide Lek Wahid. Menyusuri jalan ini mengingatkan pada keberadaan Yoni situs Makam gayamsari Doplang dan Petirtaan Seklotok, dimana 2 situs ini adalah masa awal blusukan bersama komunitas Dewa Siwa.
Seklotok Doplang Bawen |
Informasi
keberadaan situs berasal dari Bapak Nanang Klisdiarto di status facebook yang beliau bagikan, melalui
tulisan ini pula saya (mewakili teman2) memohon maaf kepada beliau karena tak
bisa mampir di tempat beliau. Padahal beberapa dari kami berjanji untuk mampir.
Karena hujan dan waktu yang mepet
menjadikan kami belum bisa bersilaturahmi. “Mohon maaf nggeh pak…”.
Informan : Bapak nanang Klisdiarto |
“Ada 4 watu candi di dekat sini”, kata
Pak Nanang sambil mengirimkan hasil blusukan beliau bersama sang istri di grup
Facebook Dewa Siwa.
Klotok Doplang Bawen |
Sebenarnya mencari keberadaan makam ini cukup mudah karena berada di pinggir jalan desa Doplang seklotok dan ada gerbang masuk yang bertuliskan giant letter dari besi yang terpasang indah di gerbang masuk makam.
Segera setelah parkir, kemudian kami membuktikan jejak peradaban yang masih ada dan terlihat di Seklotok ini.
Relief bokor : Seklotok Dlopang |
Dibagian atas
watu berelief ini ada lubang berbentuk persegi, yang kami duga adalah lubang
kuncian untuk struktur batu diatasnya.
Seklotok, Doplang Bawen |
Sementara
kedua batu yang lain berbentuk kotak polos, dengan lumut dan aus dibeberapa
bagian.
Keberadaan batu-batu ini, menimbulkan dugaan keberadaan sebuah bangunan di area seklotok ini.
Tentunya selain petirtaan ada lagi bangunan suci lain. Dan bisa saja terkait keberadaan Yoni Gayamsari yang berada di makam tak jauh dari makam se Klotok ini.
Foto hasil
janjian Dresscode Sarungan, yang
ternyata menguji kekompakan kami….(hanya berdua). Salam Pecinta Situs dan Watu
Candi! (foto minus Pak Dwi Hartanto dan Lek Wahid yang ternyata membawa sarung
dalam pengertian yang lain : ups.. sensor! haghaghag.
Keberadaan batu-batu ini, menimbulkan dugaan keberadaan sebuah bangunan di area seklotok ini.
Tentunya selain petirtaan ada lagi bangunan suci lain. Dan bisa saja terkait keberadaan Yoni Gayamsari yang berada di makam tak jauh dari makam se Klotok ini.
Watu candi di Makam Seklotok, Doplang Bawen |
Mohon maaf
kali ini saya menampilkan foto berbeda, blusukan dengan istri adalah spesial bagi saya.. hehehe.
Situs di Makam Seklotok Doplang Bawen |
Kami sempat
syock, namun kepalang tanggung pantang mundur. Walau suasana rintik sisa hujan
masih samar terasa tapi kami lanjutkan. Menuju tak terbatas : Yoni Unfinished
Glodogan Bawen.
Kali
ini saat menuliskan cerita ini berlatar lagu “Ya Sudahlah “, Bondan Prakoso. Pas suasana dan pas segala sesuatunya. Sukses
kawanku… (status terakhir, karena belum bisa move on, setelah ini.... end---)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar