Laman

Selasa, 01 Desember 2015

Situs Watu Lumpuk, Jubelan Sumowono

Situs watu Lumpuk Sumowono
1 Desember 2015
     Berawal dari Postingan beliau Bapak 
Nanang Klisdiarto Tanggal 22 November 2015 tentang situs di daerah sumowono. Langsung masuk daftar agenda saya dengan kategori 'sangat segera'. 
    Setelah beberapakali mencoba mencari rekan dan mencocokkan waktu, akhirnya Selasa, 1 Desember 2015 ini baru bisa menuju Lokasi. Bersama Lek Imam, Pecinta alam sekaligus Aktivis Pramuka.
    Berangkat dari Ambarawa (perpustakaan), saya lewat jalur Ambarawa-Bandungan-Sumowono. Melewati pertigaan ke arah Candi Gedongsongo dan Pertigaan ke arah Candi Asu Sumowono.
smpn 1 sumowono : petunjuk 1
    Petunjuk yang paling mudah, Melewati SMPN 1 Sumowono (petunjuk 1.), dengan jalan menurun sahabat pelan-pelan saja. 
gang menuju lokasi : petunjuk 2
Petunjuk 3
    Disebelah kanan akan ada gang masuk (Petunjuk 2).
petunjuk 4
   Ikuti Jalan kampung tersebut, tetap berada di jalur beraspal. 
duakali belokan (petunjuk 3). Sampai ketemu dengan jalan beton/cor (petunjuk ke 4)
Jalan beton : menuju situs watu lumpuk
petunjuk 5
    Telusuri jalan ini, Situs watu lumpuk Jubelan Sumowono berjarak kira-kira 1 km. Melewati Pemakaman umum desa dan Tandon Air Pamsimas (petunjuk 5)
  Setelah habis jalan beton, sahabat telusuri jalan tanah.
    Karena banyaknya jalur, saya sarankan sahabat untuk bertanya pada petani saja, Saya pastikan 100% warga tahu keberadaan watu lumpuk itu.
       Rute yang saya lalui : 






     "Awan-awan kok meh uka-uka mas?", tanya seorang warga sambil menunjukkan arah dimana watu lumpuk berada. Saya tahu maksudnya, tapi saya biarkan saja... daripada nambah panjang lebar....   Langsung saya bergegas menuju lokasi :
Watu Lumpuk Jubelan Sumowono

     Watu Lumpuk, konon dinamakan demikian karena menurut warga watunya nampak di kumpulkan disini, dalam bahasa jawa 'dilumpukke', yang kemudian katanya akan dibangun Gedong Songo dilokasi ini, namun urung dilakukan.
sisa situs watu lumpuk jubelan sumowono

    Unsur aura memang masih terasa kuat disini, nampak sekali berwibawa.


Walaupun yang tersisa hanya watu candi berjumlah 4, berpola yang dikumpulkan di atas bukit batu.
    Dari cerita warga pula, yang pernah diberitahu oleh seorang pelaku ritual, bahwa watu lumpuk ini sudah sejak jaman batu, alias megalitikum sudah dipakai untuk ritual. 
     Jika melihat bagaimana letak batu dan lokasi yang berada di bukit serta ciri khas lain.... mengingatkan menhir/ dolmen/ sejenisnya.

    Jadi setelah jaman megalitikum, yang identik dengan animisme, peradaban berkembang pada masa hindu kuno yang memanifestasikan tuhan / dewa dengan sebuah bangunan suci.



Bukit dimana watu lumpuk berada

    Ada 2 bukit dimana ditengarai peninggalan megalitikum pernah ada di sini, hanya berjarak 40m-an saja. 
bukit ke 2 : watu lumpuk

Add caption
     Pemandangan di sekitar situs 'JOSS GANDHOSS' sayang saya kesini terlalu sore, jadi hanya sebentar menikmati pemandangan, karena kabut tebal akhirnya menyelimuti.
view dari watu lumpuk

Video Amatir saat di Situs 

Blusuk bersama lek Imam :
Imam Wicaksono










     Salam Pecinta Situs dan Watu Candi....
@ssdrmk on situs watu lumpuk : the javanese 
Save This Not Only A Stone...
Mari Lestarikan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar