Laman

Jumat, 03 Juli 2015

Menelusuri jejak Candi di Situs Ngrawan Lor Bawen a.k.a. Perum Mustika Jati

Situs Ngrawan Lor 
Kamis 18 Juni 2015
    Penelusuran kali ini dinaungi keberuntungan, serba kebetulan. Setelah Dari Arca Nandi Situs Mustika Jati Bawen, Kami bertiga : Saya Koh Singo dan Max Trist mencoba menelusur kembali keberadaan Yoni di Desa Ngrawan Lor Bawen.
   Jalan menuju lokasi paling mudah melalui jalur alternatif Gembol, dari Semarang setelah SMKN1 Bawen Gang pertama sebelah kanan masuk, melalui gapura Ngrawan Lor 
   Sumber info adalah tukang pijat andalan Koh Singo, Di belakang rumahnya ada yoni. 
     Namun sesampainya disini, ternyata Yoni itu telah diamankan oleh seorang oknum. Dibawa kerumahnya di daerah Banyubiru (semoga penelusuran kami berlanjut kesana). Perhatikan Gambar : Arah Panah warna merah adalah lokasi dulu Yoni Ngrawan lor berada.

    

Poskamling Ngrawan Lor RT02/V
      "Di Belakang pos Kamling malah ada tumpukan batu candi.."Kata bapak tukang pijat tersebut..
   Lokasinya berada di Poskamling RT02/V, sebelum makam umum warga Ngrawan Lor.




Segera saja kami meluncur ke sana..


     Dan Memang Benar, dibelakang posKamling Ngrawan Lor Rt02/V Bawen, Bertumpuk-tumpuk watu candi (terlihat dari jalan) 

Sumber dari cucu / generasi ke3:
    Dulu batu itu memang berasal dari kawasan yang saat ini menjadi Perumahan Mustika Jati. Yang memindahkan adalah yang punya rumah Alm Bapak Sariman Pitoyo.

Informasi (sumber) dari warga: 
Max Trist ngobrol dengan warga : Gali informasi tentang watu candi
    Bukit di perumahan Mustika Jati, masyarakat menyebutnya dulu Tegalcandi 
  Beliau  Mindah di 'bopong' sendiri, sementara yang agak besar memakai gerobak dan mobil pick up. Setahu saya niatnya dulu mengamankan...
    Namun setelah beliau meninggal sekitar Tahun 2000an, Tumpukan watu candi itu tak ada yang mengurus.
    Bahkan Saya masih ingat dulu ada arca yang berbentuk orang, masih bagus namun kini hilang...
Sekarang yang tinggal dirumah cucunya, dulu posisi tumpukan batu ada didepan rumah namun karena dibangun rumah jadi di pinggirkan disitu.

Dari Pantauan saya, di Tumpukan watu candi itu ada: 

  • Yoni berukuran kecil, 1 yoni sedang. 
  • Lingga
  • Batu penyusun candi berbentuk kotak dan berpola
  • Kemuncak Candi
  • Banyak lagi bermacam-macam (unsur sebuah bangunan suci/kuil/candi)

    Yang masih tersisa, watu candi yang dikumpulkan oleh beliau, Almarhum Bapak Sariman Pitoyo :





    Ada Yoni berukuran Sedang (lumayan besar yang terpendam plester. 


     Yoni berukuran kecil ke 2
Yoni Situs Mustikajati

Yoni berukuran kecil 3
Yoni Mustikajati Bawen


Kemuncak candi
Kemuncak Candi: Ratna Mustikajati
     
      Dari bentuk Kemuncak candi tersebut dapat diyakini dulunya sebuah Bangunan suci Hindu, dengan didukung keberadaan Nandi dan Yoni di Sekitar Mustika Jati.


Situs Tegal Candi di perumahan Mustikajati

   Hiasan di atas bangunan candi (Saya belum dapat referensi ini apa-segera update)



   
Situs Candi di perumahan Mustikajati Bawen

       Batu Penyusun candi berukuran Besar, Berpola dan berelief..


Situs Tegal Candi a.k.a Perum Mustikajati









      Keberadaan pendukung seperti Yoni yang telah diamankan oknum (dan dipindah ke Banyubiru), Patung Arca nandi yang menjadi langkah ritual pertama sebelum menyembah Dewa Siwa melalui yoni menjadikan kuat dugaan saya ini Sebuah Banngunan Suci atau Kuil untuk Dewa Siwa.


    Saat informan ada yang menceritakan bahwa dulu Di Tegal Candi ini (sekarang Mustika Jati) ada Sendang didekat Batu ini berada. 
 Saya mencoba menelusuri keberadaan sendang di Mustikajati. Yang nantinya bisa di perkirakan letak awal muasal Candi ini berada.. (naskah belum selesai.... nunggu hasil menelusuri)



      Belum adanya Papan Peringatan Purbakala, Bahkan Kode Inventarisir yang belum tercantum di batu candi ini membuat saya bertanya-tanya apakah pihak terkait belum ada yang tahu? Apakah tidak ada upaya untuk menyelamatkan sebelum musnah? Eman-eman sejarah ini bila tak di urusi...Pada Akhirnya Anak cucu kita akan tahu dari Luar Negeri tentang sejarah leluhurnya. 

        Dari Pantuan pandang mata kami, tumpukan watu candi ini dibiarkan terbengkalai, bila maksud beliau alm. Bapak Sariman inngin menyelamatkan dengan dikumpulkan, namun setelah sekarang estafet generasi ke tiga hanya dibiarkan begitu saja. 
       Malah saat kami kesini, diperingatkan untuk tidak macam-macam dan memindahkan watu ini barang sejengkalpun...takut berakibat buruk.  Ketakutan itu yang mungkin saja membuat si cucu ini enggan merawat/ peduli dengan tumpukan candi di Rumah si Kakek..... (praduga saya)





     Bersama Trio 'Stone Blues' ini saya menelusuri sisa Candi Ngrawan Lor bawen : 

Komunitas Dewa Siwa di Ngrawan Lor Bawen

Save This Not Only a Stone!

Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Mari Kunjungi dan Lestarikan.... Salam Pecinta Situs




Gabung yuk di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

1 komentar: