Candi Umbul |
Bersama seorang rekan pemblusuk, agenda kali ini Candi Umbul di daerah Grabag Magelang. Awalnya rencana ke daerah Sumowono, namun karena ada kendala non teknis kami ubahlah ke Candi Umbul. Berangkat dari Perpustakaan Ambarawa Jam 3 Sore. Jalur menuju Grabag Magelang sore itu sangat lancar, hanya sesekali terpaksa pelan karena ada truk trailer.
Speedometer, saya pantau kurang lebih 20 km dari Ambarawa, karena dipaksa... mbolang kali ini saya 'boncenger hehehe... trims to kang trisno, Lalu sampailah di Pertigaan dimana terpasang papan petunjuk arah menuju Candi umbul. Lokasi pertigaan di Desa Krincing (sebelah utara Secang)
Lokasi candi umbul |
Masuk kira-kira 500m, kemudian melewati jembatan (Jembatan ini pembatas wilayah antara temanggung dan Kabupaten magelang (Kecamatan Grabag)
Candi umbul dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Magelang, setiap pengunjung yang masuk dikenakan tiket,
Candi ini terletak di desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Asal-usul penamaan Candi Umbul berasal dari kata umbul (Jawa) karena sumber air yang keluar dari dasar kolam selalu menyembul serupa gelembung-gelembung, atau yang di masyarakat Jawa disebut ''mumbul'' = naik.
Kolam di situs ini terbagi menjadi dua tempat. Yang pertama (terletak di bagian atas) merupakan kolam air panas yang mengandung belerang. Sedangkan kolam kedua (lebih rendah) berisi air dingin. Keseluruhan dinding kolam terbuat dari lapisan-lapisan batu andesit.
Di tepian tangga masuk Ke Kolam, ada hiasan kala makara dan ujungnya ada ular naga
Kala Makara di tangga, turun menuju kolam
Ular Naga di ujung tangga
Candi ini terletak di desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Asal-usul penamaan Candi Umbul berasal dari kata umbul (Jawa) karena sumber air yang keluar dari dasar kolam selalu menyembul serupa gelembung-gelembung, atau yang di masyarakat Jawa disebut ''mumbul'' = naik.
di candi umbul : berlatar 2 kolam |
Kolam di situs ini terbagi menjadi dua tempat. Yang pertama (terletak di bagian atas) merupakan kolam air panas yang mengandung belerang. Sedangkan kolam kedua (lebih rendah) berisi air dingin. Keseluruhan dinding kolam terbuat dari lapisan-lapisan batu andesit.
Candi Umbul : Jeejran Batuan Candi tertata rapi |
Kala Makara di tangga, turun menuju kolam
Candi Umbul : Tangga kolam |
Ular Naga di ujung tangga
Candi Umbul : Tumpukan batuan candi |
Deretan Arca / patung :
Beberapa Batu masih terlihat jelas dengan relief yang menggambarkan tumbuhan dan binatang.
hiasan relief pada tepian badan candi
kala makara,
Aura/ rasa yang kami dapat, Candi umbul ini masih memancarkan nuansa sejarah masa lalu / berwibawa.
Keberadaan umpak (pondasi) yang terdapat di setiap sudut dasar kolam, merupakan tiang penyangga dari atap pelindung.
Di dalam kolam terdapat batu ''umpak'' berbentuk ''lingga'' yang datar di permukaan bagian atasnya. Di samping sebagai patirtan (tempat mandi), sangat dimungkinkan keberadaan landasan batu umpak berbentuk lingga tersebut dulunya dipakai sebagai alas tempat duduk untuk bertapa kungkum atau bertapa rendam para ksatria di masa lalu.
Sedangkan batuan lain di tengah kolam berbentuk lingga datar merupakan alas duduk untuk bersemadi para ksatria.
Candi Umbul : keempat sisi kolam ada batu penyangga untuk atap |
Sedangkan batuan lain di tengah kolam berbentuk lingga datar merupakan alas duduk untuk bersemadi para ksatria.
Yoni Candi Umbul |
Di sudut kolam ada bekas yoni yang telah rusak, keberadaannya (selain beberapa relief lain ; kala makara) menjadikan Candi Umbul ini dapat dipastikan bercorak Hindu
Jika menilik sejarah perkembangan Kerajaan Mataram Kuno, kemungkinan besar candi ini dibangun oleh Dinasti Sanjaya yang beragama Hindhu.
Candi Umbul dari belakang |
Di Sudut / di belakang tumpukan batuan candi ada makam, entah itu makam siapa. Ketika saya bertanya kepada petugas di Candi Umbul ini hanya menjawab... makam kuno... keberadaanya sudah ada sejak dulu.
Saya mencoba bertanya ikhwal sejarah, kepada salah satu petugas, beliau Ibu Handayani hanya menjawab.... "Pentirtaan ini dulunya pemandian para ratu saat masa mataram Kuno, kurang lebih masa dinasti Sanjaya"...
*****
Save This... Not Only a Stone
Saya mencoba bertanya ikhwal sejarah, kepada salah satu petugas, beliau Ibu Handayani hanya menjawab.... "Pentirtaan ini dulunya pemandian para ratu saat masa mataram Kuno, kurang lebih masa dinasti Sanjaya"...
*****
Berkunjung ke Candi Umbul sambil berendam air panas sungguh menyegarkan pikiran..... alternatif wisata bagus setelah terkurung penat kerjaan.... recomended! Suasana begitu sejuk, asri, tenang dan yang pasti masih alami... lumayan bersih.....
Candi Umbul : saya dan kang trisno |
Salam Pecinta Candi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar