(01)
Musuh dari Pulo
Kencana mendekat, dengan tentara yang besar Kelana Mendarat. Orang Jenggala
Manik Kadiri, Singasari dan Gegelang yang berada di Jenggala Manik
untukkeperluan pesta, dikumpulkan, tentara digambarkan.
Pertempuran
dengan tentara Sabrang dimulai. Diantara orang Sabrang di sebut Bugis dan
lain-lain. Dengan pemimpin Daeng Mabelah. Setelah pertempuran yang hebat,
Kelana ditangkap oleh orang Jenggala Manik dan diikat. Bekang Mardeja melihat
kejadian itu, berpakaian sebagai lelaki, ia pergi ke medan peperangan dan
menantang musuh. Panji maju menemuinya. Setelah bertengkar mulut, Panji
menyuruhnya menyerahkan diri dan hendak memperistrinya. Bekang marah. Setelah
berpanah-panahan, setelah itu berkeris-kerisan, ia diangkat oleh Panji ke
keraton. Sang Kelana, yang lebih suka mat dari menyerah, sudah mati terbunuh.
Tentaranya lari kacau balau.
Sebagian orang
sabrang menyerahkan diri. Rampasan perang diambil dari pesanggrahan Kelana dan
dibawa kepada raja. Setelah mendapat kemenangan ini, raja Jenggala Manik
menerangkan dihadapan raja-raja yang lain, bahwa ia hendak menjadi bagawan.
Maksudnya itu disetuji dan Panji diangkat menjadi raja Jenggala Manik, dengan
nama Dewakusuma. Ini terjadi tahun 935 (mancaguna
awiwara). Setelah upacara ini, raja tua berangkat ke Kapucangan, untuk
tinggal bersama saudaranya perempuan, Kili.
Panji masuk
mendiami keraton ayahnya. Bekang Mardeja dijadikan istri kedua Panji dengan
nama Surengrana. Setengah bulan kemudian tamu-tamu para raja pulang kembali ke
keratonnya masing-masing.
Setelah beberapa
lama ternyata, bahwa Candra-kirana sudah hamil lima bulan dan Bekang tiga
bulan. Saat ini Panji mengawini pula putri raja Singasari, namanya
Nawang-wulan. Selanjutnya dilangsungkan perkawinan-perkawinan. Lempung-karas
mendapatkan putri Urawan yang lebih muda, bernama Ratna Kumuda. Ragil-kuning
kawin dengan Gunung-sari, yang diangkat menjadi raja Kadiri, Karena ayahnya
mengundurkan diri sebagai bagawan ke Kili Suci. Mindaka kawing dengan
Singjang-laga, pangeran Urawan. Tapi ia bodoh sekali, tidak karuan kalau
bicara, karena itu ia tidak menjadi raja. Lampung-karas menggantikan mertuanya
sebagai raja Gegelang. Raja-raja tua berkumpul di Kapucangan.
Panji beroleh
putra dari Candra-kirana: Lalejen dan dari Sureng-rana (Bekang): Tendreman.
Serat
selanjutnya : Sri Jayawarsa Digjaya Sastra Prabu
Diketik
ulang oleh sasadaramk.blogspot.com untuk membagi kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar