Selasa, 14 Oktober 2014

Situs Arca Ganesha "Mbah Dul Jalal" Bergas

Arca Ganesha "mbah Dul jalal', Sikunir Bergas Lor
       Jumat, 10 Oktober 2014. 
    Sebulan tanpa blusukan nampaknya ada yang berbeda dalam diri saya.... , Ditambah beberapa teman yang bisa saya pengaruhi untuk ikut.... namun mas Eka WP dan Mba Derry urung ikut karena benturan dengan kegiatan mereka masing-masing. Hanya ada ganti teman blusukan... Mas Ardie, Mas Mugiyanto dan tentu saja Mr. Pman
***     
     Sebuah Situs Arca Ganesha adalah tujuan utama saya. namun Sebelum ke Situs ini, lebih dulu saya mampir ke Situs kalitaman (Sebagai guide gantian) 
     Situs Arca Ganesha, berada di Dusun Sikunir, Desa Bergas Lor Kecamatan Bergas. Masyarakat sekitar menyebut arca ini : Patung Mbah Dul jalal.
      Rute yang saya tempuh.. saya dari dari Situs Kalitaman, ambil jalan memotong menuju jalur Bandungan. Keluar dari gang saya ambil kiri.... Bila Sobat dari arah Jalan Raya Solo-Semarang menuju Bandungan.. Gang Masuk ke situs Mbah Dul Jalal ini ada disebelah kiri... Gang masuk paling mudah, setelah laundry ambil kiri... namun saya lewat jalur gang ke dua setelah gang itu.... ada tulisan di gang : SIKUNIR. ikuti jalan itu... jika sobat melihat tower, ikuti saja dimana. karena Situs ini tak jauh dari Tower. Tepatnya di Samping makam warga Sikunir : Makam Sentono. 
Mbah Dul jalal



       Arca Ganesha berukuran :
lebar : 105cm, tinggi : 195cm, Kelliling : 430cm. Bahan : Batu dan Periodesasi / pembuatan pada masa hindu.
   


 (Dari Wikipedia) Ganesha : 

      Ganesa (Dewanagari: गणेश; IAST: Ganeṣa;) adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. Lukisan dan patungnya banyak ditemukan di berbagai penjuru India; termasuk Nepal, Tibet dan Asia Tenggara. Dalam relief, patung dan lukisan, ia sering digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putra Bhatara Guru (Siwa). Berbagai sekte dalam agama Hindu memujanya tanpa memedulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesa amat luas hingga menjalar ke umat Jaina, Buddha, dan di luar India. Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa masyhur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan" (Wignesa, Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan "Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara. Beberapa kitab mengandung anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya dan menjelaskan ciri-cirinya yang tertentu.Ganesa muncul sebagai dewa tertentu dengan wujud yang khas pada abad ke-4 sampai abad ke-5 Masehi, selama periode Gupta, meskipun ia mewarisi sifat-sifat pelopornya pada zaman Weda dan pra-Weda. Ketenarannya naik dengan cepat, dan ia dimasukkan di antara lima dewa utama dalam ajaran Smarta (sebuah denominasi Hindu) pada abad ke-9. Sekte para pemujanya yang disebut Ganapatya, (Sanskerta: गाणपत्य; gāṇapatya), yang menganggap Ganesa sebagai dewa yang utama, muncul selama periode itu. 
--------------------

       Situs Arca Ganesha, "Mbah Dul jalal" ini sudah di beri pagar keliling dan juga terdapat papan peringatan dari BPCB dan Dinas Pariwisata budaya Kab. Semarang. Dan itu menandakan sudah ada langkah untuk mengamankan. Lumayan. 
      Saat ini kondisi arca sudah mengalami kemiringan sampai 45 derajat karena tanah dibawahnya mengalami pergerakan. Beruntungnya menara Pisa di Italia sono yang karena miringnya malah jadi terkenal, Lha ini... miring atau masih tegakpun semakin dilupakan.... salah satu bukti tak ada papan petunjuk arah menuju situs....
Arca ganesha : Muka sudah Rusak, Belalai hilang
    Kondisi arca bagian wajah sudah rusak, belalai putus, Kuping juga sudah tak ada lagi... Padahal itu semua mengandung makna. Simbol Arca Ganesha : 

Telinga yang lebar itu hilang

  1. Mata Ganesha berukuran kecil (terlihat Bila tidak Rusak)... : Bermakna penuh Konsentrasi pikiran harus diarahkan ke hal-hal positif untuk memperbaiki daya nalar dan pengetahuan.
  2. Kepala Ganesa umumnya besar : Bermakna Ganesha adalah seorang pemikir yang besar. Seorang Intelektual. Melambangkan kita sebagai manusia seharusnya lebih banyak menggunakan akal daripada fisik dalam memecahkan masalah.
  3. Mulut Ganesa berukuran kecil dan hampir tidak kelihatan karena tertutup belalainya yang dengan rakus ”menghirup rasa” manisan susu ilmu di tangannya.: Tak banyak omong namun bijak. Juga mengajarkan agar kita mengontrol gerak mulut dan lidah. Maksudnya adalah bahwa kita harus mengurangi pembicaraan yang tidak-tidak.
  4. Kuping Lebar (Sudah Hilang) : Pendengar yang baik. Tentunya sebagai dewa, harus mendengar permintaan doa dari para pemujanya.
  5. Belalai (sudah tak ada: entah menjulur atau melingkar), melambangkan efisiensi dan adaptasi yang tinggi. 
  6. Tangan, Karena sudah rusak... jadi tidak diketahui posisi telapak tangannya.
  7. Perut yang besar (Buncit), Ganesha memang selalu dimanja oleh ibunya Dewi Parwati, istri dewa Siwa sebagai anak kesayangan. Perut buncit melambangkan keseimbangan dalam menerima baik-buruknya gejolak dunia. Dunia diliputi oleh sesuatu yang berpasangan, yakni pasangan dua hal yang bertolak belakang. Ada senang, ada pula sedih. Ada siang, ada pula malam.
    Ada wajah suram kesedihan di balik tawa riang kita. Dan sebaliknya, ada keriangan dan semangat dibalik kesenduan kita. Itulah hidup, dan kita harus menyadarinya.
  8. Kendaraan-Nya Tikus. Beda halnya dengan manusia yang suka berkendaraan mewah, jor-joran. Dewa Ganesha memilih berkendaraan tikus. Binatang kecil yang menjadi kendaraan beliau adalah lambang dari kama atau keinginan manusia. Keinginan yang harus dikendarai dan dikendalikan untuk mencapai kemurnian hati dan tujuan hidup sejati. Seperti halnya tikus kecil yang dapat memakan habis pada dalam lumbung, demikian pula keinginan dapat mengantarkan kita pada jurang kejahatan dan penderitaan. "Tikus, atau nafsu harus ditundukkan. Kita harus bisa menjadikan nafsu sebagai kendaraan sehingga kita dapat mengendalikannya, namun banyak manusia kini menjadi kendaraan dari nafsunya sendiri."
   -----
Dikepala arca ganesha memakai perhiasan layaknya mahkota. 

Penampakan Arca ganesha dari belakang : 
Penampakan dari belakang, Di Situs Sikunir, Bergas lor- Kab Semarang
Arca ganesha


     Terlihat jelas hiasan mahkota di kepala Ganesa, Kemudian terlihat semacam tali tang terselempang di punggung melingkar dipinggang.
   Terlihat jelas pula Siku Arca tang telah (di)Rusak.


Close up hiasan di Mahkota Ganesha
Situs Sikunir Bergas Lor





Beberapa perhiasan/ ornamen yang dipakai selain mahkota: 

Di tangan
Kelat Bahu










Pinggang








Paha


Terlihat pula, tempat / alas arca berbentuk teratai





Pergelangan Kaki









Beberapa Batuan Candi Lepas Di Sekitar Arca













Semoga sudah sampai disini saja. orang melupakan ganesha...... 
Tanpa kita sadari.... bahkan memang disengajakah? 
padahal banyak pula yang memakai simbol ganesha.... karena Ganesha adalah dewa kecerdasan.... salah satunya ITB.... dan patutlah direnungkan.... kenapa di lupakan?
Situs Sikunir Bergas lor : Wrong Way and Me


Save THIS NOT ONLY a STONE


Di Arca ganesha Sikunir Bergas Lor
Salam Penyuka Situs

Jumat, 03 Oktober 2014

Situs Kalitaman Wujil Bergas

Situs Kalitaman : Umpak batu
      Sabtu 20 September 2014
      Setelah terus menerus ditunda.... akhirnya terwujud juga. Blusukan dengan seorang sahabat.... maturnuwun sanget mas Sulaiman Jazuli.... (ojo kapok yoh.... hehe). Lha ternyata situs ini dibelakang rumahnya.... 2 menit saja.
  Jalur paling gampang dari arah semarang.... sebelum POM Bensin Lemah Abang, masuk gang sebelah kanan (pas di pabrik semarang garment). Ikuti jalan itu sampai ketemu dengan tugu  di pertigaan jalan : 
    Setelah ketemu tugu ini, ambil kiri.... kira2 kira 500m lagi akan ketemu dengan sendang kalitaman.
     Saat bulan Sawal / satu minggu setelah idul Fitri di sendang ini sangat ramai layaknya pasar malam. ada Ritual mandi yang dipercaya warga sekitar sebagai penyucian diri atas segala dosa. (Sebuah kearifan lokal yang patut dijaga dan tak musnah)
     Di Atas Sendang ada makam keramat, masyarakat menyebutnya Makam Mbah Bubak... sumber yang saya temui... yang dimakamkan disitu adalah sesepuh pendiri daerah wujil... atau yang 'bubakyoso'. Sulaiman sendiri cerita jika makam itu baru saja ditemukan baru-baru ini, setelah ada seseorang yang tirakat di sekitar sendang. Jalan menuju situs kalitaman melalui sendang dan makam tersebut.
Bukit Nggrumbul Kalitaman wujil
     Situs ini berada di puncak bukit Grumbul, secara administratif berada di wilayah RT 07 RW 11 Kelurahan Wujil Kec. Bergas Kabupaten Semarang.
    Setelah melewati makam Mbah Bubak, kita akan menelusuri rimbunnya alas/tegalan warga.... suasana sangat terasa sejuk.... sangat alami, banyak pepohonan. Cerita dari seorang nenek : dulunya bukit itu banyak pohon-pohon besar... seperti pohon Mbulu, Pohon Mbendo, Beringin dll.. Logikanya... Sendang yang berada di bawah bukit ini tentunya secara tidak langsung terhubung dengan keberadaan pepohonan yang sudah tak ada itu. 
situs kalitaman : ambil jalan ke kanan
     Bila sudah ketemu dengan perempatan jalan setapak, (Seperti gambar ), sahabat ambil kanan alias jalan yang naik... Saat saya kesini sedang musim kemarau.. sehingga jalan relatif mudah... walau terasa agak panas ketika sudah sampai di puncak bukit.. tapi tentunya akan terbayar dengan batu candi! Namun ketika musim hujan, tentunya sahabat harus lebih hati-hati, pastinya jalan akan licin.
     Saat menuju puncak bukit, perjalanan saya sudah disambut ceceran batuan candi..... Sebagian kecil ceceran batuan candi :





Ceceran masih banyak lagi.
      Dan Kemudian di Puncak Bukit Nggrumbul Kalitaman Wujil : 
situs di Puncak bukit Kalitaman

      Umpak Batu, beragam ukuran namun tetap relatif besar : 

1. Umpak yang nampaknya sebagian masih terpendam :






2.  Umpak yang nampaknya telah berubah posisi, atau malah sudah dicoba untuk dibawa pencuri. Kondisi umpak sudah 'rompal' bagian tepi.



3. Umpak berdampingan. 


     Namun biar bisa lebih jelas akan saya close up dengan beberapa gambar, agar sahabat bisa menyimpulkan sendiri... atau bahkan karena penasaran bisa mengunjungi situs ini sendiri. Close up



Umpak berdampingan (B).. Close up 


Selain umpak, ada lagi banyak batu candi berpola... yang nampaknya adalah bekas sentuhan seorang pemahat candi. (ku persembahkan yang terekam kamera) :






 



Tak Jauh dari Puncak bukit, di sela-sela ilalang nampaklah batu sangat Unik.... Yoni unfinished
Yoni belum jadi di Situs Kalitaman


  
Mencoba Merasakan Ketenangan....
  Diatas yoni Unfinished, ditengah alang2......



Keunikan yang lain : 

     Ada lubang di tengah lempengan batu datar. Entah fungsinya apa..... namun yang pasti ada dupa disekitar lubang ini. 



     
     Setelah semua itu, apakah mungkin situs kalitaman ini adalah 'bengkel' tempat membuat ornamen pembuat bangunan candi ya.... / sebuah bangunan peristirahatan? atau seperti yang sudah-sudah adalah sebuah percandian yang digunakan untuk beribadah... karena letaknya di ketinggian (bukit).. dibawahnya juga tersedia mata air di sendang kalitaman.....
Landskap Ungaran Dari Situs Kalitaman
     Kedangkalan pengetahuanku-lah yang hanya bisa mengira2 tanpa berani membuat kesimpulan. oh ya... pemandangan di atas bukit kalitaman ini sungguh menakjubkan.... 
Sulaiman Jazuli di Situs Kalitaman

     Bersama Sahabat ini lah aku sampai di Situs Kalitaman....
"Sulaiman Jazuli"
ta tunggu lo info arca yang didepan masjid..... 



Save This
Not Only a Stone!
di Situs Kalitaman berlatar Gunung Ungaran

Salam Pencinta Candi

Kamis, 25 September 2014

Situs Kaloran Temanggung

Situs Kaloran Temanggung
      Jumat, 19 September 2014 setelah selesai di situs watu kodok pledokan sumowono, jam sudah menunjukkan pukul 15.30 WIBB. Jalur dali pledokan... ambil kanan pada saat perempatan. Ikuti jalur itu sampai keluar/ ketemu jalur Jalan tembus Sumowono-Temanggung.
      Situs Kaloran ini letaknya persis di pinggir jalan., namun mohon maaf karena etika dalam dunia penyuka situs.... agar tidak secara eksplisit menjelaskan dimana letak situs ini... jadi mohon maaf.----
Umpak di Situs Kaloran
         Ketika memperoleh info keberadaan situs ini yang berada dipinggir jalan dan batu-batu candinya 'cemolong'... alias gampang di colong (curi)... awalnya saya sempat ga percaya... di jalur itu, apa iya dipinggir jalan ada.. beberapakali ketika blusukan ke Dieng, Temanggung tidak pernah melihat.... atau mungkin memang belum di perlihatkan.....
      Cerita dari bapak (super ramah) Budi....yang punya Tambal ban di samping situs Kaloran ini sungguh mencengangkan. Dilihat dari cara bercerita... nampaknya Pak Budi ini punya kemampuan berkomunikasi dengan dunia lain itu...
     Jadi ketika ku tanya tentang sejarangnya, bisa kudapat kisah seperti ini :
Umpak di Situs Kaloran
      Dulunya umpak-umpak dan batu bata berukuran besar itu adalah bagian dari Istana Kepuntren... (Tempat tinggal Permaisuri/Putri raja).... Istana kerajaan berada di seberang jalan tak jauh dari lokasi situs Kepuntren ini. 
    "Istana Wurung", begitulah tersebut waktu itu. Terjadi kekacauan "Geger Genjik"... chaos yang disebabkan adanya perbedaan kasta antara Raja dan Permaisurinya.. (Salah satu Kerajaan Bawahan*, Raja hanya berasal dari kalangan rakyat biasa, sedangkan permaisuri berdarah biru, keturunan Raja (*di mungkinkan dari jaman kerajaan Mataram kuno).....    Karena perbedaan itu, terjadilah perbedaan pendapat yang berujung pada perang saudara. sehingga Istana ini menjadi terbengkalai... yang pada akhirnya menjadi "Istana Wurung"

     Letak di pinggir jalan inilah yang menjadi permasalahan besar... Belum adanya perhatian dari Purbakala maupun pemerintah daerah menjadikan banyak arca dan relief unik yang hilang.
     Pak budi, berinisiatif mengumpulkan dan menyimpan beberapa arca di bengkel (sekaligus tempat tinggalnya untuk menyelamatkan sisa-sisa arca yang masih tertinggal)... ada pula yang memang ditumpuk di pinggir jalan agar ada pihak berwenang mengetahui.




     "Beberapa saat yang lalu ada yang berhasil mengambil koin emas yang bernilai hampir 1M. namun beberapa saat hari kemudian dia kehilangan anggota keluarga.... dan saya yakin akan ada lagi musibah", cerita pak Budi.
     Ya harusnya apa yang didapat... harusnya digunakan untuk menyelamatkan situs ini......

    Beberapa Batu Candi Sisa Istana yang tercecer di sekitar situs (di area persawahan tadah hujan)










Situs Kaloran : Berlatar Bengnkel Pak Budi
Mba Derry Junior.... di Situs Kaloran

     



































Save This.. Not Only a Stone.....!



Salam Pencinta Situs