Selasa, 28 Juli 2015

Watu Lumpang Situs Pojoksari Ambarawa

Watu Lumpang Situs Pojoksari Ambarawa
     Senin, 13 Juli 2015

      Pagi itu, Tiba-tiba.... "Jam 3 nanti, Blusukan mas",Koh Singo datang sambil cerah dan semangat ke tempat kerjaan saya. "Tadi barusan dapat informasi di Pojoksari Ambarawa ada Watu Lumpang", tambahnya. Tanpa berpikir dua kali ku iyakan saja.
   
Menuju Situs watu Lumpang Pojoksari
    Singkat cerita, Akhirnya jam 3 kami janjian. Start dari Perpustakaan Ambarawa. Rute menuju Pojoksari saya lewat Jl. Pemuda kemudian lurus melewati turangga ceta, perempatan Jalan Lingkar Ambarawa lurus, setelah melewati kantor kelurahan Pojoksari, pas tikungan maju sedikit sebelah kiri ada gang. 
    Masuk Gang tersebut. Kira-kira 10m kemudian ada gang lagi sebelah kanan. 
    Masuk Gang yang kedua, Terlihat Masjid dari pinggir gang tersebut.
Masjid Nurul Huda Pojoksari Ambarawa





     Situs berada tak jauh dari Masjid Nuruh Huda Pojoksari.
    Posisi Watu lumpang berada di samping masjid. kira-kira 50m menyusuri sela rumah warga. Sebenrarnya ada jalan alternatif kedua dan lebih mudah. namun saat saya ke sini ditutup. harus loncat.. Bila lewat jalur ini tinggal lurus saja.
Jalur 2: Menuju Watu Lumpang Pojoksari Ambarawa
Kemudian ketemulah, 
Situs Watu Lumpang Pojoksari Ambarawa
     Watu lumpang, sudah dibuatkan peneduh... namun kesan pertama yang kami dapatkan adalah sudah lama ta terawat lagi. Menurut info yang saya dapat, lahan / area tanah dimana Watu Lumpang ini adalah milik seorang anggota Polri. Tapi saya belum dapat info benar/ tidak.
      Watu Lumpang, Bagi masyarakat jaman dulu sering erat kaitannya dengan areal persawahan. untuk menumbuk padi. Jadi menurut perkiraan saya area ini dulunya adalah lahan yang sangat subur, sekelilingnya sudah ada peradaban.
Watu Lumpang Pojoksari Ambarawa
   Dari pencarian saya belum ada kode inventarisir dari pihak terkait.
     Dari warga yang saya tanya... tentang seluk beluk dan sisik melik watu lumpang ini hanya menggerakkan bahu tanda tak tahu.....
 Semoga setelah saya menceritakan kisah ini ada yang inbox fb saya,memberikan kisah menarik tentang Watu Lumpang ini....
   Di dekat Watu lumpang, tepatnya di bekas rumah tinggal (gubug) ada umpak-umpak berukuran kecil yang membuat kami bertanya-tanya...... apakah ini :


 
      Mbolang bersama Koh Singo Sekar Liman

Dewa Siwa di Watu Lumpang Pojoksari Ambarawa

Save This Not Only A Stone!

saya di watu lumpang Pojoksari
Salam Pecinta Situs

Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...


Mari Kunjungi dan Lestarikan.... 


Gabung yuk di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Senin, 27 Juli 2015

Situs Sawah Reco Bergas Lor Kabupaten Semarang

Arca di Sawah Reco Bergas Lor
     
      Kamis 2 Juli 2015.
Sebenarnya, Sawah reco ini mbolang ngabuburit cadangan, Ceritanya begini : 
     Siang sebelumnya, saya dapat informasi dari beliau Bapak Ris Winner di Daerah bergas lor ada Makam Pejuang Wanita Laskar Diponegoro, yang makamnya berasal dari batuan Candi lepas.
    Respon datang dari lek Trisno, setelah bersepakat. Kami janjian ketemuan di depan SDN Bergas Lor 01. Sambil nunggu, saya mencoba survey.... informasi yang ternyata saya gagal fokus.... dari percakapan messanger fb saya dengan beliau :
      Karena saking semangatnya saya langsung mencari petunjuk itu. Setelah 'pradaksina' muter-muter 3 kali... kok ga ketemu makam tersebut.... Rada mutung... rada ngomel2... tapi setelah saya cermati percakapan dengan beliau.... ternyata salah saya sendiri...... apes.... Pangapuranipun ingkang kathah bapak....
     Karena tak ketemu, Untung Saya menyiapkan PlanB, obat kecewa pula pada Max trist, saya teringat inpo dari Koh Singo tentang keberadaan potongan Arca pematang sawah di Bergas Lor. Petunjuk dari koh Singo. Arah bandungan, Setelah Indomaret ada gang sebelah kanan. Masuk 10m... ada gang kecil/jalan setapak... ikuti jalan tersebut.
batuan candi lepas : Sawah reco Bergas lor
       Namun yang kami dapat berbeda.... beberapa warga yang ku tanya, dimana jalan menuju Sawah reco hanya geleng kepala,    Namun, pandangan mata kami tertuju sebuah batu kotak besar berpola : 






      Fotonya blur.... Lek tris Grogi pas ambil gambar, ada cewek bening lewat.
   

     Beruntungnya kami, setelah agak kebingungan, ada seorang nenek mendekat, karena tertarik dengan aktivitas kami jepret2 di batu candi ini. Singkat cerita, malah beruntung, karena kami jadi punya sumber informasi.
   Menurut empunya rumah, seorang nenek (Saya lupa tanya nama) yang bawa dulu  Bapaknya."Batu ini dulu di 'Bopong' oleh swargi bapak saya mas". Berarti itu sudah lama sekali, Masih kata beliau "Riyen Kathah watu kotak, malah wonten ingkang benthuke kados kursi teng Sawah Reco mriko, teng telecek... saiki ning dhi, mboh  ilang di gowo sopo... " jelas nenek itu dalam bahasa jawa medhok-nya.
    Bertemu dengan nenek tersebut (yang kebetulan didepan rumah ada watu candi, menjadikan setitik cahaya cerah keberadaan arca yang saya cari. Setelah mendapatkan penjelasan, Saya dan Max Trist kemudian melanjutkan penelusuran. Keluar menuju jalan Bandungan lagi, kami kembali menuju arah Semarang. Arah yang ditunjukkan kepada kami : Jalan setapak di seberang Kuburan setelah Jembatan yang menikung, 100m dari indomaret.
         Informasi yang kedua, seorang Bapak yang kami temui... memberikan tambahan semangat, "Ya di sawah itu, tepatnya di Pematang ada Sisa Arca bagian Bawah".
Sampailah Kami....
Situs Sawah Reco Bergas Lor
      Sawah Reco, dari namanya saja membuat kami membelakkan mata.... Reco berasal dari kata Arca. Kami berdua bersepakat..."Berarti dulunya di Sawah itu ada Arcanya!" saat kami mendekat... sempat berdiskusi namun akhirnya kami setuju. bahwa ini adalah potongan bagian bawah Arca Ganesha.
Situs Sawah Reco Bergas Lor
    Kami, berani menyimpulkan sisa bagian bawah arca ini Ganehsa didasari beberapa hal :
1. Samar-samar ada relief masih bisa diraba seperti ujung belalai.
2. Area Bergas Lor ini banyak dikelilingi Arca Ganesha.
Situs Sawah Reco Bergas Lor
    Hasil penelusuran kami, di belakang tak jauh dari arca ini ada beberapa sisa batuan candi lepas yang ditumpuk menjadi penguat pematang sawah 


      Mbolang ngabuburit bersama, akhirnya buka puasa ya on lokasi... 
saya dan max Trist di Situs Sawah Reco BergasLor Bergas
      Mblusuk kedua, mengumpulkan di satu lokasi. Temuan batuan candi di sekitar situs: 
Tampak Mas Eka dan Lek Trist di Situs Sawah reco Bergas Lor


Save This Not Only A Stone!

@ssdrmk di Situs Sawah reco bergas Lor


Nb :.
     Segera akan berlanjut menelusuri informasi makam 2 pejuang wanita laskar P. Diponegoro... informasi dari Beliau bapak Ris Winner. Yang tak jauh dari situs ini.... (berharap beliau saged guide... hehehehe)


_______
Salam Pecinta Situs

Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Mari Kunjungi dan Lestarikan.... 


Gabung yuk di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Situs Watu Pawon Kawengen Ungaran Timur

Situs Watu Pawon Kawengen Ungaran
     Selasa 7 Juli 2015
      Untuk yang kedua kalinya...... Matursembahnuwun mas Dewagita informasinya selalu membuat tak tahan untuk langsung mblusuk situs.
http://www.panoramio.com/photo/23275267
Mount Carmet Ungaran
    Kali ini informasi ada di pinggiran kota Ungaran yang berbatasan langsung dengan Demak/Grobogan. Menuju lokasi kami janjian terlebih dahulu di Alun-Alun Kalirejo jam 3.  Kemudian Perjalanan kami lanjutkan, dengan janjian ketemu mas Dewagita di Mount Carmel. Ini adalah kali pertama kami bersua.
    Setelah ramah tamah sebentar, kami menuju lokasi,(nunggu beberapa foto kontributor....jawel lek trist.)
     Blusukan kali ini spesial bagi saya.... selain ke situs juga momong anak, hehehehe... kata rekan... "Wah regenerasi..." tapi kata saya.... "Repot gendhong.... wkwkwkwk".

     Lima menit dari mount Carmet, lalu sampailah kami,
Situs Watu Pawon Kawengen Ungaran
    Sudah ter-cover  BCB, dari papan peringatan yang terpasang, namun ya sebatas itu.. karena selebihnya ya sepi ta pernah ada aktivitas lagi, nunggu lapuk. Selain Yoni 'Glimpang' alias terguling. Ada pula didekatnya Arca Ganesha tanpa kepala juga tak jauh (kira-kira 10 meter dibelakangnya) ada Arca Nandi yang juga tanpa kepala.     
     Karena memang maklhuk tanpa kepala akan hilang esensi makhluk itu, dan berartii tak bermakna lagi. 
Sebuah usaha pemusnahan budaya. 
      Berada di tengah alas jati milik warga, Situs ini jarang terjamah. hanya sesekali dibersihkan. Itupun bila ada yang ritual di situs ini, dan sayangnya ritual itu sangatlah jarang. 

Yoni lebih dekat,
Yoni Situs Watu pawon Kawengen Ungaran
    Penyebab tergulingnya Yoni, menurut mas Dewagita tak ada masyarakat yang mengetahui, dan itupula yang menjadikan masyarakat menyebut Yoni ini Watu pawon. Bahkan ada cerita aneh, konon dulu ada sekelompok warga yang bakar ketela di watu pawon ini, ketika matang rasanya antara satu ketela dengan ketela yang lain berbeda rasanya.
Penampang Yoni dari depan.....
Yoni Situs Watu pawon Kawengen Ungaran

Lubang lingga di Yoni Situs Watu pawon Kawengen Ungaran
         Masih nampak,  walau tergerus pelapukan. Pembatas air suci agar tak tumpah saat disiramkan ke lingga masih jelas terlihat.      Lubang tempat lingga masih nampak persegi dengan presisi 100%. Hebat sekali proses pembuatan Yoni ini. 
Cerat Yoni yang masih terlihat....
Yoni Situs Watu pawon Kawengen Ungaran


Yoni dari sisi yang lain :

Alas Yoni :
Arca Ganesha
Ganesha Situs Watu pawon Kawengen Ungaran

      Salah satu dewa dalam agama Hindu yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. 
    Digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putra Bhatara Guru (Siwa).
     Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa masyhur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan" (Wignesa, Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan "Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". 
      Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara.

      Masih nampak terlihat belalai Ganesha :


   Arca Ganesha dari Belakang


    Arca Nandi

Nandi Situs Watu pawon Kawengen Ungaran
  
Nandi Situs Watu pawon
     Arca Nandi / nandisvara adalah wahana dari Dewa Siwa. Dan Merupakan pintu masuk/ tahap pertama sebelum memuja dewa siwa.
    Makluk mitologi dalam hindu, yang digambarkan sebagai makhluk suci berwujud lembu/sapi.
    Dengan posisi duduk/ dalam bahasa jawa 'Njerum"....
       


Saya bersama nandi di Situs Watu Pawon.kawengen Ungaran

      Dilihat keberadaan Yoni, Ganesha dan Nandi tentunya ini adalah peninggalan masa hindu. Dan Dugaan saya dulunya ada Arca Siwa. Sebagai puncak Sesembahan Bangunan Suci yang ada di situs ini. Melihat Beberapa batuan candi lepas berpola dan berbentuk kotak. 

     Beberapa batu candi pendukung : 
 Batuan Candi berpola.... Seperti potongan sebuah umpak.


    








     Batuan candi... Berlomba ketahanan dengan akar pohon...



  Finally but never end!  DEWA SIWA Mblusuk bersama :
saya, Max Trist, Dewagita dan Eka  Wp di Situs WatuPawon Kawengen Ungaran

Video Amatir (Sept 2017) : 


Jagad Pramudhita : Situs Watu Pawon Kawengen
Save This, Not Only A Stone!



The Next generation, my son!









Salam Pecinta Situs.....
Mari Kunjungi dan lestarikan....



Gabung yuk di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Selasa, 14 Juli 2015

Situs Pakopen Bandungan

Situs Pakopen Bandungan
Selasa, 14 Juli 2015
     Blusukan lanjutan setelah Situs Srumbung Gunung Desa Poncoruso Bawen Kabupaten Semarang. Setelah berbuka puasa sebentar, teh nasgitel dan sebungkus roti, kami yang tinggal ber-4, Saya, Max Trist, Kusumawardhana dan tentu saja sang penunjuk jalan Lek Eka WP.
    Sebenarnya hari mulai gelap, namun karena kami sepakat untuk menyelesaikan agenda blusukan. Yang sebenarnya Situs Pakopen ini adalah tujuan awal kami Blusukan hari ini.
     Dari Srumbung Gunung kami ambil jalur menuju Desa Samban, kemudian menelusuri jalan tembus (arah bergas kidul). (Segera saya akan update agar mudah untuk sobat telusuri)
Mbah Paijo di Situs Pakopen
      Situs berada dirumah Bapak Kemat. Cerita yang didapat oleh lek Eka : Watu Lumpang dan Umpak ini adalah temuan dari Bapak Kemat di Tanah miliknya yang berada di Desa Sambeng kecamatan Pringapus. Kemudian dipindahkan dirumahnya yang berada di Pakopen Bandungan ini.
     Saat ini yang merawat watu candi ini adalah beliau Bapak Paijo. Lokasi situs berada di pinggir jalan desa Pakopen, tepat di depan Potong Rambut "Mbah Kuncung".
    Jadi istilahnya sudah "non insitu" lagi, alias sudah berpindah tempat. Semoga suatu saat kami bisa menelusuri lokasi awalnya. Karena kami duga bukan hanya Watu Lumpang dan umpak ini. Tapi tentu masih banyak yang lain. Karena tak jauh dari dusun Sambeng ini ada situs Wonorejo Pringapus. 
     Yoni
Yoni Situs Pakopen
             Keberadaan Yoni menjadikan bukti keberadaan sebuah peradaban, Besarnya yoni yang lumayan ini menjadikan kuat dugaan saya, bahwa disekitar area penemuan asli ada sebuah pemukiman.
     Jika dilengkapi watu candi yang lain, seperti lumpang berarti sebuah bangunan tersebut dimungkinkan adalah bangunan suci yang berada di sebuah kawasan pertanian







    Lubang Yoni Situs Pakopen, tempat dimana Lingga diletakkan.











     Watu Lumpang




     Watu lumpang adalah hasil budaya khas masyarakat  Agraris pada jaman dahulu. Secara umum, watu lumpang untuk menumbuk padi atau biji-bijian lain. Namun kadang untuk fungsi-fungsi khusus tertentu, seperti digunakan pula untuk ritual upacara keagamaan. Seperti persembahan rasa syukur kepada Dewi Sri.  



  Tak jauh dari rumah beliau, seorang warga juga pernah menemukan arca patung. Namun saat kami serombongan menyambangi kediaman warga tersebut... ternyata sudah di tukar dengan patung baru dan uang 500ribu rupiah....

     Sungguh hanya penyesalan yang bisa kami ungkapkan....
    Kami paham maksudnya dipindahkan, namun yang kami tak paham dirawat yang bagaimana? 
Padahal selain sudah memutus sejarah di lokasi asal, anak cucu di Dusun Sambeng Pringapus tak akan tahu, telah ada peradaban kuno di desanya. Semoga warga Pakopen bangun dari tidur 'ketidakpeduliannya"... eman-eman watu ini terbengkalai begitu saja.


Situs Pakopen Bandungan

Bakso Pak Ratno Banyumanik
      Karena terburu waktu, dan nampaknya saat itu situasi saat itu tak kondusif, kami ta berfoto bersama. Akhirnya kami berpisah dengan tujuan sendiri-sendiri. Saya dan kang Trist lanjut kulineran.
     Tawaran lek trist mie ayam Pak ratno Banyumanik menggugah seleraku. Mie Ayam 8K, Es Jeruk 3K. Rasa : lumayan....... hehehehehe... karena lapar berasa enak....
    
Salam Pecinta Situs...
Ssdrmk di Pakopen Bandungan

     Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Mari Kunjungi dan Lestarikan....
Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA