Serat Nagri Ngurawan : Nusa Tembini
Nusa Tembini
(01)
Ada seorang ratu wanita yang berkuasa di Tawang Gantungan. Ia sudah menakhlukkan Kediri. Raja Kediri minta bantuan Urawan. Kerajaan inipun sudah diduduki sri ratu itu, prajurit-prajuritnya terdiri dari kaum wanita, bersenjatakan kembang dan wewangian. Raja Urawan dan Raja Kediri sudah melarikan diri ke Gunung Wilis, dimana itu mereka saling bertemu. Setelah tiba pada Wasi (pertapa) Curiganata, raja-raja itu meminta nasehat bagaimana mengusir muduh dari ibukota negerinya. Wasi berkata bahwa hanya seorang yang bernama Jayakusuma yang dapat melakukannya. Raja Urawan lalu menyuruh putranya, Raden Penjaringan, memanggil kembali tumenggung Jayakusuma dari Bali.
Sementara itu datang bantuan dari Jenggala Manik, tapi sudah terlambat. Mereka meneruskan perjalanan ke gunung, tempat kedua raja sedang berada. Raja-raja itu hendak mengirik tentara Jenggala Manik berperang dan mengusir musuh, tapi Curiganata tengah mencegah rencana itu, karena tidak ada harapan akan menang. Raja Daha marah kepada Curiganata, diusirnya pertapa itu. Tentara Jenggala Manik diberangkatkan juga ke Daha.
Seri Ratu Rumaresi Tawang-Gantungan di Daha, tampi keluar. Didengarnya kabar bahwa serangan balasan akan dilancarkan dari gunung. Ketiga belas anaknya perempuan, harus memimpin tentara yang terdiri dari kaum wanita. Seri rati sendiri tidak turut berperang, ia mendoa. Pertempuran balatentara Jenggala Manik dipukul mundur. Para puteri mengejar mereka ke gunung.
Diketik ulang oleh sasadaramk.blogspot.com untuk membagi peradaban agar lestari…. Dari buku Kitab Jawa Kuno